SITUBONDO – Upaya menjaga ketahanan pangan terus diperkuat di berbagai wilayah, termasuk di Kabupaten Situbondo. Pada Selasa (6/5/2025), Babinsa Koramil 0823/06 Kendit, Serda Antok, melakukan monitoring secara langsung terhadap proses masuknya pasokan beras ke Gudang Bulog Klatakan, Kecamatan Kendit.
Langkah ini dilakukan guna memastikan distribusi bahan pangan strategis, khususnya beras, berlangsung lancar, transparan, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Monitoring seperti ini merupakan bagian dari komitmen Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat terhadap ketersediaan bahan pokok.
Total beras yang masuk ke Gudang Bulog Klatakan pada hari itu mencapai 88.400 kilogram atau 88,4 ton. Beras tersebut terbagi dalam dua kategori utama, yakni hasil pengadaan dari beberapa mitra dan hasil giling dari sejumlah unit dagang (UD). Untuk kategori pengadaan, jumlah total mencapai 33.550 kilogram yang berasal dari UD Bumi Luhur (10.000 kg), UD Agung Raya (6.050 kg), UD Pesona Padi (10.000 kg), Dua Putri (2.500 kg), dan UD Kuda Laut (5.000 kg).
Sementara itu, kategori hasil giling mencakup 54.850 kilogram yang dikumpulkan dari UD Karya Makmur (29.800 kg), UD Fatma (6.050 kg), dan UD Agung Raya (19.000 kg). Seluruh pasokan ini kemudian didistribusikan ke Gudang Bulog untuk memperkuat cadangan beras pemerintah dan mengantisipasi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang musim paceklik.
Menurut Serda Antok, keterlibatan TNI dalam pengawasan distribusi logistik pangan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada hambatan di lapangan dan menjamin bahwa bantuan serta stok pangan sampai ke tempat tujuan dengan aman dan tepat waktu.
“Kegiatan monitoring ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional,” ujar Serda Antok saat dikonfirmasi di lokasi.
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama antara Bulog, TNI, dan para mitra penggilingan padi di Situbondo sangat penting untuk menjaga kesinambungan suplai dan kualitas beras yang disalurkan kepada masyarakat.
Dengan adanya pengawasan dari Babinsa dan pihak terkait lainnya, masyarakat diharapkan bisa merasa lebih tenang dan percaya bahwa pemerintah hadir dalam memastikan kebutuhan pokok tetap tersedia, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
Langkah ini sekaligus mencerminkan peran aktif TNI dalam sektor non-militer, termasuk di bidang pangan, yang menjadi fondasi penting bagi stabilitas sosial dan nasional. (*)
0 Komentar