Cegah Demam Berdarah, Babinsa dan Puskesmas Gelar Fogging Massal di Desa Jangkar Situbondo


SITUBONDO
– Upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus digencarkan di wilayah Kabupaten Situbondo. Babinsa Koramil 0823/09 Jangkar, Serka Agus Supriadi, bersama petugas Puskesmas Jangkar melaksanakan kegiatan fogging di Desa Jangkar, Kecamatan Jangkar, Jumat (11/09/2025). Aksi ini dilakukan sebagai respons atas meningkatnya kasus DBD di wilayah setempat.

Penyemprotan difokuskan di area permukiman padat penduduk, lingkungan sekolah, serta sejumlah titik rawan yang dinilai berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti. Warga tampak antusias menyambut kegiatan tersebut, mengingat dalam beberapa pekan terakhir laporan kasus DBD di Situbondo mengalami kenaikan.

Serka Agus Supriadi menegaskan bahwa pendampingan ini merupakan bentuk kepedulian TNI terhadap kesehatan masyarakat. Ia menilai sinergi antara aparat, tenaga kesehatan, dan warga sangat penting dalam menekan penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk tersebut.
“Sebagai Babinsa, kami hadir untuk mendukung setiap upaya yang dilakukan pemerintah desa maupun tenaga kesehatan dalam mencegah penyebaran penyakit. Harapan kami, masyarakat semakin peduli menjaga kebersihan lingkungan agar terbebas dari DBD,” ungkapnya.

Pihak Puskesmas Jangkar yang turut serta dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa fogging bukanlah solusi permanen. Menurut mereka, pencegahan yang paling efektif adalah dengan memberantas sarang nyamuk melalui gerakan 3M Plus. Gerakan ini meliputi menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi secara rutin, serta mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air hujan. Langkah tambahan seperti menaburkan bubuk abate, memasang kelambu, hingga memelihara ikan pemakan jentik juga dianjurkan untuk memperkuat perlindungan.

“Kami berharap masyarakat tidak hanya mengandalkan fogging. Pencegahan utama tetap ada pada perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan gerakan 3M Plus, rantai perkembangbiakan nyamuk bisa diputus,” ujar salah satu petugas Puskesmas.

Warga Desa Jangkar menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurut mereka, kehadiran Babinsa dan tenaga kesehatan dalam aksi fogging memberikan rasa aman sekaligus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Beberapa warga mengaku sudah mulai menerapkan gerakan 3M di rumah masing-masing setelah mendapatkan sosialisasi dari petugas.

Kegiatan fogging di Desa Jangkar menjadi salah satu langkah nyata kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman DBD yang biasanya meningkat pada musim pancaroba. Dengan adanya upaya bersama ini, pemerintah berharap angka kasus DBD di Kecamatan Jangkar bisa ditekan, sekaligus mendorong masyarakat lebih disiplin menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Pemerintah Kabupaten Situbondo sendiri terus mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap DBD, terutama di daerah padat penduduk. Selain fogging, pemantauan jentik berkala juga dilakukan oleh kader kesehatan desa untuk memastikan lingkungan tetap aman dari ancaman nyamuk Aedes aegypti.

Melalui aksi kolaborasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat bahwa pencegahan DBD bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari setiap keluarga. Dengan disiplin menjaga kebersihan lingkungan, Situbondo diharapkan dapat terbebas dari ancaman penyakit demam berdarah yang setiap tahun menjadi perhatian serius.

0 Komentar