Doa dan Makna Kemerdekaan dalam Perspektif Agama
Doa merupakan bentuk permohonan kepada Tuhan yang memiliki makna mendalam dalam kehidupan manusia. Dalam Al-Qur’an, doa dinyatakan sebagai bentuk ibadah yang penting. QS. al-Mukmin/40:60 menyebutkan bahwa doa adalah permohonan sesuatu kepada Tuhan, sementara QS. al-Baqarah/2:23 menjelaskan bahwa doa juga berarti meminta bantuan dari-Nya. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa doa adalah inti dari ibadah, sehingga Tuhan memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa.
Selain sebagai permohonan, doa juga menjadi tanda syukur kepada Tuhan atas berbagai nikmat yang telah diberikan. Dalam QS. al-Baqarah/2:126, terdapat doa atau harapan sekaligus tanda kesyukuran atas nikmat yang telah diberikan, termasuk kemerdekaan. Nabi SAW mengisi kemerdekaan setelah menguasai kota Mekah dan Madinah dengan doa “Allahumma Habbib Ilaynal Madinata Kahubbi Makkata” yang artinya: Ya Allah, jadikanlah kami cinta Negara Madinah ini, sebagaimana kami cinta kepada Makka.
Setelah kemenangan itu, Piagam Madinah ditetapkan, yang menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak bagi semua penduduk tanpa memandang suku, ras, atau agama. Jihad juga dianggap sebagai kewajiban untuk membela bangsa dan negara, seperti disebutkan dalam QS. al-Haj/22:39. Berjihad untuk menegakkan agama di suatu negeri merupakan perintah yang tidak bisa ditawar-tawarkan, sebagaimana tercantum dalam QS. al-Baqarat/2:193.
Cinta terhadap bangsa dan tanah air, serta NKRI sebagai simbol keimanan terhadap Allah SWT, sangat penting. Sebab, kemerdekaan ini adalah hasil dari Rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Dalam kepercayaan umat Islam, cinta terhadap negara merupakan bagian dari iman. Oleh karena itu, setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaannya.
Peringatan Hari Kemerdekaan dan Penghargaan terhadap Para Pahlawan
Peringatan hari kemerdekaan, khususnya pada HUT RI ke-80 tahun 2025, menjadi momen refleksi penghormatan kepada para pejuang dan leluhur yang telah berjuang dengan pengorbanan yang sangat besar. Darah dan air mata banyak menghiasi perjuangan mereka di masa lalu, tidak sedikit pula para pejuang dan leluhur yang gugur sebagai syahid.
Para pejuang kemerdekaan yang gugur meninggalkan keluarga dan istri tercinta, anak-anak mereka menjadi yatim piatu. Untuk memberikan apresiasi atas jasa para pahlawan, salah satunya adalah melalui doa kebangsaan. Doa kebangsaan biasanya dilaksanakan setiap tahun di Istana Negara. Tidak hanya sekadar seremoni, doa kebangsaan menjadi momentum untuk menunjukkan kekuatan spiritual umat yang bersinergi dengan semangat kebangsaan.
Mensyukuri Kemerdekaan
Mensyukuri kemerdekaan dan nikmat yang diberikan Allah SWT sangat dianjurkan. QS. al-Baqarah/2:152 menyebutkan bahwa kita harus bersyukur kepada-Nya dan tidak mengingkari-Nya. Setiap muslim dan warga Indonesia harus selalu mensyukuri kemerdekaan yang telah diraih. Ada tiga alasan utama yang perlu diingat dan disyukuri:
Pertama, kemerdekaan Indonesia karena rahmat Allah SWT. Pembukaan UUD 1945 menyebutkan bahwa kemerdekaan Indonesia didorong oleh keinginan luhur untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
Kedua, mengenang jasa para syuhada dan pahlawan kusuma bangsa. Nabi SAW bersabda bahwa manusia yang paling bersyukur kepada Allah adalah yang paling bersyukur atas sesamanya. Dengan demikian, mensyukuri jasa dan kebaikan para pejuang adalah bentuk syukur atas nikmat Allah SWT.
Ketiga, wujud nyata mencintai tanah air adalah dengan menaikkan bendera merah putih di depan rumah masing-masing. Pelaksanaan upacara bendera 17 Agustusan juga menjadi simbol penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan.
Teks Doa Kebangsaan
Doa Nabi Ibrahim AS untuk negara dan bangsanya disebutkan dalam QS. al-Baqarah/2:126, yaitu “Rabbi ij’al hadza baladan aminan warzuq ahlahu minats-tsmarati.” Artinya, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya.”
Doa-doa lain yang serupa antara lain: “Ya Allah, berikanlah ketinggian kasih sayangMu kepada pejuang-pejuang kami dalam membela negara, sebagaimana janjiMu menempatkan surga yang tinggi kepada mereka yang mati syahid.”
Wahai Dzat Yang Melapangkan dari segala kesempitan dunia kami, lapangkanlah rezeki kami, lapangkanlah hati kami, serta lapangkanlah kami dalam meniti kemajuan negara dan bangsa kami yang tercinta ini. Wahai Dzat Yang Maha Tinggi, angkatlah derajat dan martabat rakyat Indonesia. Tinggikanlah kehormatan bangsa kami, bangsa Indonesia. Tinggikanlah derajat bangsa kami di atas bangsa-bangsa lain.
Wahai Dzat Yang Maha Mulia, agungkanlah kemuliaan bagi ulama kami, berikan kekuatan para pemimpin kami membawa negara ini Indonesia menjadi Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur. Wallahul Muwaffi q Ila Aqwamit Thariq.
0 Komentar