
Dua Bersaudara Surabaya Berhasil Meraih Medali Perunggu di IMC 2025
Di tengah kompetisi matematika internasional, dua kakak-adik asal Surabaya, Jason Putera Hendrata dan Jovansyah Suryatama Hendrata, berhasil membawa pulang medali perunggu dari International Mathematics Contest (IMC) 2025 yang digelar di Singapura. Mereka menunjukkan bahwa semangat pantang menyerah dan keberanian bisa menjadi kunci sukses dalam meraih mimpi.
Pengalaman Jason yang Penuh Tantangan
Jason, siswa SMAN 5 Surabaya, menghadapi tantangan berat saat mengikuti kompetisi ini. Ia memutuskan untuk bertanding di tingkat kelas XI meskipun masih duduk di kelas X. Untuk itu, ia memaksimalkan waktu dua minggu untuk mempelajari materi baru. Meski merasa deg-degan, terutama melihat lawan dari negara lain yang memiliki level yang lebih tinggi, Jason akhirnya lolos dan meraih medali perunggu.
Materi soal yang ia hadapi banyak menggunakan istilah yang belum familiar bagi level setara dengannya. Salah satunya adalah penulisan logaritma yang sangat berbeda dari kurikulum di Indonesia. Namun, upayanya menguasai materi setingkat lebih atas berbuah manis dengan meraih medali pada olimpiade internasional.
Kecintaan Jason pada matematika bermula dari sang ibu yang mengenalkannya sejak kecil. Baginya, matematika bukan hanya pelajaran yang membosankan, tetapi sebagai "permainan" untuk memecahkan masalah. Ia lebih suka belajar melalui praktik daripada hanya membaca buku.
Dengan segudang prestasi di berbagai lomba matematika, sains, dan bahasa Inggris, Jason memiliki mimpi besar. Ia ingin kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) atau Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat. Selain itu, ia juga ingin mempelajari bidang penerbangan sebagai pilot dan bercita-cita menjadi astronot.
Inspirasi dari Sang Kakak
Sementara itu, sang adik, Jovansyah Suryatama Hendrata, awalnya tidak menyukai matematika. Namun, melihat sang kakak, Jason, selalu memenangkan berbagai kompetisi membuat semangatnya terpacu. Ia akhirnya mulai mendalami matematika dengan mengikuti kursus.
Jovansyah, siswa kelas VI SD Bright Kiddie, berhasil meraih medali perunggu di IMC 2025. Pengalaman mengikuti olimpiade di Singapura ini sangat berkesan baginya, terutama karena ini adalah kali kedua ia ke luar negeri untuk kompetisi setelah sebelumnya hanya mengikuti kompetisi secara daring dan tingkat nasional.
Ia menyadari perbedaan signifikan antara soal olimpiade nasional dan internasional. Soal untuk ajang nasional dan internasional itu sangat berbeda. Dari pengalaman tersebut, ia belajar banyak hal, baik dari segi materi olimpiade maupun berkenalan dengan banyak teman dari berbagai negara.
Selain matematika, Jovansyah juga memiliki bakat lain. Ia aktif dalam kompetisi robotik dan sedang mempersiapkan diri untuk ajang World Robot Olympiad 2025 tingkat Sekolah Menengah Pertama yang akan digelar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Kehidupan Keluarga yang Mendukung
Meski berbeda usia, Jason dan Jovansyah sering bertukar pikiran, belajar metode, dan berdiskusi terkait soal-soal olimpiade internasional hingga pemograman di bidang robotik. Peran orang tua tak lepas dari prestasi dua anak Surabaya tersebut.
Sang ibu, dr Vanda Y Nasution, membagi waktunya untuk mendampingi dan mensuport potensi sang anak. Dalam prosesnya, Vanda tidak pernah menekan target apapun kepada kedua anaknya. Menurutnya, pendidikan dan kompetisi bukan hanya tentang prestasi, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter dan mengasah cara belajar kedua anaknya.
Vanda mengaku melihat potensi Jason sejak SD, ketika ia menang lomba Bahasa Inggris, Matematika, dan Sains nasional maupun internasional. Dari situ, ia tahu mereka suka bidang tersebut. Ia pun mensuport, mendengarkan keinginan mereka, serta fasilitasi belajarnya dan memotivasi.
Ia juga menekankan nilai-nilai pendidikan pada anak-anaknya, yaitu tetap rendah hati, mengutamakan pendidikan sekolah, dan menghargai proses mencapai cita-cita yang diimpikan. Ia berharap banyak anak di Surabaya dapat berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
0 Komentar