
Kondisi Ekonomi Nasional Tetap Solid di Tengah Dinamika Global
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa kondisi perekonomian nasional tetap stabil meskipun menghadapi berbagai tantangan global. Ia menilai bahwa berbagai indikator ekonomi menunjukkan tren positif yang cukup baik.
Dalam pernyataannya, Airlangga menjelaskan bahwa beberapa indikator penting menunjukkan kinerja ekonomi yang solid. Pertama, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dirilis oleh Bank Indonesia pada September 2025 mencapai angka 115. Angka ini menunjukkan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi.
Selain itu, kondisi ritel atau penjualan eceran juga menunjukkan peningkatan. Indeks Penjualan Riil (IPR) diprediksi mencapai 5,8% pada bulan September, naik dari 3,5% pada bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan dalam aktivitas bisnis ritel.
Indikator lain yang menjadi perhatian adalah Purchasing Managers Index (PMI). PMI mencapai angka 50,4, yang menunjukkan ekspansi dalam sektor manufaktur. Angka ini berasal dari survei bulanan terhadap para manajer pembelian di berbagai perusahaan. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan, sementara di bawah 50 menandakan kontraksi.
Selanjutnya, utilisasi kapasitas industri juga meningkat, yang menandakan bahwa kegiatan ekonomi terus bergerak. Ini menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun.
Realisasi investasi nasional juga mencatatkan peningkatan signifikan. Hingga bulan September 2025, realisasi investasi telah mencapai Rp1.434,3 triliun, atau sekitar 75% dari total target yang ditetapkan sebesar Rp1.905,6 triliun.
Belanja Masyarakat Menunjukkan Peningkatan
Indikator positif keenam yang disebutkan oleh Airlangga adalah belanja masyarakat. Mandiri Spending Index (MSI), yang mengukur nilai belanja masyarakat berdasarkan data transaksi Bank Mandiri, mengalami kenaikan pada Oktober 2025. MSI pada minggu kedua Oktober mencapai 290,5, dengan pertumbuhan 2,9% secara mingguan (WoW).
Proporsi belanja barang tahan lama seperti perlengkapan rumah tangga dan elektronik juga meningkat menjadi 24,1%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 22,6%. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak Juli 2024.
Bank Mandiri melihat tren MSI di awal triwulan IV 2025 sebagai indikasi positif bahwa daya beli dan konsumsi masyarakat mulai membaik. Berbagai insentif pemerintah diperkirakan akan lebih berdampak pada daya beli dan konsumsi masyarakat.
Menurut Bank Mandiri, pertumbuhan konsumsi rumah tangga nasional pada 2025 diperkirakan mencapai 5,0% (YoY), sedikit lebih baik dibanding pertumbuhan pada 2024 yang sebesar 4,9% (YoY).
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Positif
Di tengah tantangan global, Bank Indonesia juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif. Prediksi ini didasarkan pada kenaikan ekspor pada triwulan III 2025, khususnya komoditas minyak kelapa sawit (CPO) dan besi baja. Selain itu, belanja pemerintah turut berkontribusi dalam penguatan permintaan domestik dan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi pada semester II 2025 diperkirakan membaik sejalan dengan implementasi proyek prioritas pemerintah, termasuk program ketahanan pangan, energi, pertahanan dan keamanan, serta Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah 2025.
Dari prediksi Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2025 berada sedikit di atas titik tengah kisaran 4,6–5,4%. Pada triwulan II 2025, angka pertumbuhan ekonomi (PE) mencapai 5,12%. Sementara itu, angka untuk triwulan III 2025 akan diumumkan di awal November.
0 Komentar