
Detik-Detik Mencekam Longsor di Pakenjeng Garut
Pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 17.30 WIB, sebuah peristiwa mencekam terjadi di Kampung Sasak Oli, Desa Jatiwangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Video yang direkam oleh warga setempat menunjukkan bagaimana material tanah tiba-tiba mengalir dengan cepat dan menutupi seluruh akses jalan. Kejadian ini hampir saja menyebabkan korban jiwa karena warga yang berada di dekat lokasi sempat terancam.
Dalam video tersebut, terdengar teriakan panik dari warga yang menyaksikan kejadian tersebut. Salah satu dari mereka berteriak, "Astaghfirullah makin gede, mundurkan motor mundurkan," sambil mencoba menghindari bencana yang sedang terjadi. Beberapa warga lainnya terlihat berlarian menjauh dari lokasi, sementara yang lain berusaha menyelamatkan kendaraan yang terparkir di sekitar jalan.
Longsoran yang terjadi memiliki lebar sekitar enam meter dan panjang sekitar 20 meter. Akibatnya, akses utama menuju beberapa desa seperti Sukamulya, Neglasari, Tegal Gede, dan Karangsari menjadi lumpuh total. Selain itu, satu rumah juga terdampak akibat tertimpa pohon yang roboh.
Camat Pakenjeng, Deni Sugiani, menyatakan bahwa pihaknya bersama TNI-Polri telah turun langsung untuk melakukan pengecekan terhadap longsoran tersebut. Ia menekankan pentingnya pembersihan material longsor menggunakan alat berat agar jalan dapat kembali digunakan.
Peringatan Cuaca dari BMKG
Beberapa hari sebelum kejadian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jabar memberikan peringatan tentang potensi cuaca ekstrem. Kepala Stasiun Geofisika BMKG Jabar, Teguh Rahayu, menyampaikan bahwa dalam sepekan ke depan, yaitu dari 27 Oktober hingga 2 November 2025, beberapa faktor akan berkontribusi pada pertumbuhan awan konvektif dan peningkatan potensi hujan di sebagian wilayah Jabar.
Faktor-faktor tersebut antara lain suhu muka laut yang relatif hangat, indeks dipole global yang bernilai negatif, aktivitas gelombang Rossby Equatorial dan Kelvin yang aktif, serta MJO yang masih berada pada fase 4. Dengan kondisi ini, potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Jabar.
Berikut daftar daerah di Jawa Barat yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Senin (27/10/2025): Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Subang, Cimahi, Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bandung, Sumedang, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran.
- Selasa (28/10/2025): Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Subang, Cimahi, Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bandung, Sumedang, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran.
- Rabu (29/10/2025): Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Subang, Cimahi, Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bandung, Sumedang, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran.
- Kamis (30/10/2025): Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Subang, Cimahi, Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bandung, Sumedang, Kabupaten dan Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan Ciamis.
- Jumat (31/10/2025): Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Cimahi, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.
- Sabtu (1/11/2025): Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Cimahi, Majalengka, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Ciamis.
- Minggu (2/11/2025): Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, dan Kabupaten Tasikmalaya.
Peringatan ini menjadi penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan memperhatikan perkembangan cuaca agar dapat menghindari risiko bencana yang bisa terjadi.
0 Komentar