Ini Tanggapan KH Hafifi Terkait Kunjungan Mas Rio ke PP Miskatul Ulum


SITUBONDO
,  Hari Asyura di Pondok Pesantren PP. Miskatul Ulum, Sekar Putih, Situbondo, terasa istimewa dengan kunjungan Mas Rio dan silaturahmi dengan KH. Moh. Hafifi Mustaqim. Pertemuan ini tidak hanya mempererat tali persaudaraan, tetapi juga sarat makna politik dan spiritual.

KH. Hafifi Mustaqim, ulama yang selalu mengedepankan akhlak dalam berpolitik, menegaskan keselarasan pandangan politiknya dengan hasil muktamar Nahdlatul Ulama (NU). Politik baginya harus berlandaskan akhlak mulia, tidak memecah belah, dan tidak menciptakan permusuhan. Beliau menjadikan KH. Hamid Wahid dari Nurul Jadid sebagai panutan dalam berpolitik bijak.

Pada momen silaturahmi ini, KH. Hafifi menyampaikan dukungannya kepada calon bupati Situbondo yang mengikuti arahan KH. Hamid Wahid Nurul Jadid. Ketaatan dan rasa hormatnya kepada gurunya ditunjukkan melalui prinsip "sami'na wa atho'na" (kami mendengar dan kami taat).

Mimpi dan Restu Spiritual


Kunjungan Mas Rio bagaikan jawaban atas mimpi KH. Hafifi. Malam sebelumnya, beliau bermimpi bertemu KHR. Moh. Holil As'ad, seolah menjadi pertanda kedatangan Mas Rio. Mimpi ini menambah dimensi spiritual pertemuan, memberikan restu dan petunjuk bagi langkah-langkah ke depan.

Di tengah gejolak politik, KH. Hafifi berharap Pilkada berjalan damai, tanpa kerusakan atau perpecahan. Beliau menganalogikannya dengan pepatah "bagaimana menangkap ikan dalam kolam yang tidak kotor".

Salah satu simbol yang ditunjukkan KH. Hafifi adalah pose tangan menyilang atau tangan X, yang berarti "tidak ada permusuhan atau perpecahan meskipun ada perbedaan pilihan". Simbol ini menegaskan pentingnya persatuan dan keharmonisan dalam masyarakat, terutama dalam politik.

Komitmen Teguh dan Masa Depan Situbondo Lebih Baik


KH. Hafifi dengan tegas menyatakan dukungannya kepada calon bupati Situbondo yang dipilih sesuai arahan KH. Hamid Wahid Nurul Jadid. Dukungan ini menunjukkan komitmen beliau terhadap nilai-nilai akhlak dan persatuan dalam berpolitik.

Pondok Pesantren PP. Miskatul Ulum, didirikan oleh KH. Hafifi Mustaqim, di Kecamatan Mangaran, Situbondo. Dengan 50 santri laki-laki dan 47 santri perempuan, pesantren ini membina generasi muda dengan ilmu agama, nilai-nilai kebangsaan, dan persatuan.

Silaturahmi di Hari Asyura ini menjadi bukti komitmen KH. Hafifi dan Mas Rio untuk memperkuat persaudaraan dan meneguhkan nilai-nilai kebajikan dan persatuan. Semangat ini diharapkan dapat membawa Situbondo menuju masa depan yang lebih baik, penuh rasa kebersamaan dan persatuan.

0 Komentar