PROBOLINGGO- Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo mengadakan sosialiasasi dan deklarasi komisariat persiapan di Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) Badri Mashduqi (BAMA), bertajuk “Meneguhkan Ukhuwah Pergerakan dalam Bingkai Pesantren” yang bertempat di aula kampus STEBI BAMA Kraksaan, Rabu (04/12/24).
Misbahul Ulum, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STEBI BAMA, mengatakan bahwa kampus tempat ia mengenyam pendidikan masih tergolong kampus muda dan masih sangat minim mahasiswanya. Namun, dia sangat berharap supaya tidak dijadikan alasan untuk tidak berjuang bersama.
"Ingat, satu lidi tidak dapat membersihkan lingkungan secara optimal, tapi apabila satu lidi bersatu dengan lidi yang lain maka akan nampak fungsi lidi tersebut (bersih, red),” kata Ulum (sapaan akrabnya).
Menurut Ulum, kalau mahasiswa mementingkan kepentingan pribadi, tanpa memikirkan kesuksesaan program-program yang ada dikampus, maka perlu dipertanyakan status kemahasiswaannya.
Di sisi lain, Ulum menambahkan, bahwa sudah ada 14 mahasiswa yang telah selesai mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) sebagai proses awal menjadi anggota PMII. Dia berpesan kepada setiap calon anggota PMII untuk menjadikan jargon-jargon PMII sebagai pegangan kuat dalam melakukan perjuangan.
“Jargon itu jangan dijadikan yel-yel semata. Tapi sebagai pembakar semangat kita untuk terus terlibat aktif dalam berproses di PMII,” tambahnya.
Selain itu, Ahmad Tijani selaku Ketua STEBI BAMA, menyampaikan, akan kebermanfaatan bagi mahasiswa ketika bergabung di organisasi. Menurutnya, kebermanfaatan itu bisa dilihat dari kemampuan mengembangkan keterampilan dalam kepemimpinan. Adapun manfaat lain yang disampaikan olehnya, adalah mampu memperbaiki pola komunikasi, memperbanyak pengalaman, dan kemampuan bekerja tim.
“Jadi organisasi PMII akan membuka mindset setiap orang, dan memberikan pengalaman yang luar biasa. Tentu sangat banyak faedahnya ikut PMII seperti tempat pembelajaran menjadi pemimpin di masa depan, melatih berkomunikasi dengan baik, dan lain sebagainya. Dengan berorganisasi menjadi jalan untuk terus mengembangkan mentalitas dan mengasah kemampuan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Ahmad Tijani, menjelaskan bahwa sejauh ini PMII telah menjadi organisasi yang berkontribusi besar terhadap agama, bangsa, dan negara. Menurutnya, PMII juga organisasi yang berasas Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja), bukan salafi dan wahabi, karena PMII lahir dari orang-orang Nahdlatul Ulama.
“Saya mengharap PMII bisa hadir ditengah-tengah masyarakat untuk memberikan solusi bagi dinamika masyarakat,” harapnya.
Perlu diketahui, kata Abdur Rozak, Ketua Umum PC PMII Probolinggo, PMII adalah organisasi kaderisasi, kemahasiswaan, kemasyarakatan dan sosial yang bergerak atas fenomena. Sedangkan, nilainya sudah termaktub dalam Nilai Dasar Pergerakan (NDP). Bahkan PMII selalu membawa visi ke-Islamaan dan kebangsaan.
“Meskipun kalian masih minoritas, kadang minoritas itu lebih progresif dari pada yang mayoritas, dan itu sudah terbukti oleh banyak sejarah peradaban Islam,” jelasnya.
Selanjutnya, Rozak, mengatakan bahwa sahabat-sahabat PMII akan menemukan jalan kebuntuan dan kejenuhan. Namun, sebesar apapun ombaknya jangan sampai melompat dari perahunya. “Artinya apapun rintangan dan tantangan yang dihadapi oleh sahabat-sahabat PMII dalam berproses, jangan sampai menyerah dan putus asa,” pungkasnya.
Penulis: Septia Qorri 'Aina
Editor: Ahmad Rifa'i
0 Komentar