JAKARTA — Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kampus berbasis pesantren ini meraih Silver Winner Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) dalam ajang Anugerah Diktisaintek 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Dalam ajang tersebut, UNUJA menempati peringkat ke-152 dari total 5.491 perguruan tinggi se-Indonesia. Capaian ini menegaskan posisi UNUJA sebagai salah satu perguruan tinggi dengan kinerja pengabdian kepada masyarakat terbaik secara nasional, sekaligus menunjukkan daya saing kampus pesantren di tengah persaingan pendidikan tinggi yang semakin kompetitif.
Penghargaan Silver Winner Anugerah Diktisaintek 2025 diserahkan pada Jumat, 19 Desember 2025, pukul 13.00 WIB, bertempat di Graha Diktisaintek, Gedung D Lantai 2, Senayan, Jakarta. Penghargaan ini merupakan puncak dari proses penilaian yang ketat terhadap kinerja tridarma perguruan tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat yang berdampak dan berkelanjutan.
Rektor Universitas Nurul Jadid, Dr. KH. Najiburrahman, M.Ag., menyampaikan bahwa raihan Silver Winner ini menjadi pengakuan atas komitmen jangka panjang UNUJA dalam menjalankan pengabdian yang tidak bersifat seremonial semata.
“Penghargaan ini menunjukkan bahwa pengabdian kepada masyarakat yang kami jalankan dirancang secara terukur, berbasis riset, dan benar-benar memberi dampak nyata. Ini menjadi motivasi bagi seluruh sivitas akademika UNUJA untuk terus meningkatkan kualitas dan keberlanjutan program abdimas,” ujarnya.
Selama tiga tahun terakhir, kinerja pengabdian dan riset UNUJA tercatat memberikan kontribusi signifikan terhadap capaian akademik nasional. Total poin SINTA dari kegiatan abdimas dan riset mencapai lebih dari 48 ribu poin, didukung oleh kebijakan integrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan luaran terukur, penguatan jejaring kerja sama pengabdian, serta kewajiban diseminasi hasil pengabdian secara bilingual.
Selain itu, luaran inovasi dari kegiatan abdimas dan riset juga tercermin dari peningkatan signifikan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Pada 2023, UNUJA mencatatkan 91 HAKI, meningkat menjadi 87 pada 2024, dan melonjak menjadi 115 HAKI pada 2025, menunjukkan produktivitas dan inovasi yang terus berkembang.
Wakil Rektor III UNUJA, Prof. Dr. H. Hasan Baharun, M.Pd., menegaskan bahwa capaian Silver Winner ini tidak lepas dari keberhasilan UNUJA dalam mengintegrasikan tridarma perguruan tinggi.
“Pengabdian, riset, dan pembelajaran kami rancang sebagai satu ekosistem yang saling terhubung. Mahasiswa dan dosen terlibat langsung dalam program-program yang menyentuh persoalan nyata di masyarakat, sehingga dampaknya bisa dirasakan secara langsung,” jelasnya.
Pengakuan nasional ini juga menjadi kelanjutan dari berbagai capaian sebelumnya. Pada Anugerah Diktiristek 2023, UNUJA berhasil meraih Bronze Winner Bidang Publikasi Ilmiah. Sementara pada 2025, UNUJA juga memperoleh penghargaan sebagai Kampus Unggulan LLDIKTI Wilayah VII untuk kinerja riset.
Kepala Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) UNUJA, Dr. Achmad Fawaid, M.A., M.A., menilai Silver Winner Anugerah Diktisaintek 2025 sebagai pijakan penting untuk memperluas jejaring kolaborasi ke depan.
“Pengakuan nasional ini memperkuat posisi UNUJA dalam membangun kolaborasi lintas daerah, bahkan internasional. Pengabdian berbasis riset dan digitalisasi desa menjadi salah satu kekuatan utama yang terus kami kembangkan,” katanya.
Dengan capaian Silver Winner Anugerah Diktisaintek 2025, Universitas Nurul Jadid menegaskan diri sebagai kampus pesantren yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga konsisten hadir dan bekerja bersama masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat menjadi bagian inti dari transformasi pendidikan tinggi yang berorientasi pada dampak sosial dan pembangunan berkelanjutan. (*)
0 Komentar