
Peran Pendidikan Tinggi dalam Mencetak Profesional Data Science
Dalam era yang semakin bergantung pada data, kemampuan berpikir berbasis data menjadi sangat penting. Berbagai sektor seperti bisnis, keuangan, hingga pemerintahan membutuhkan tenaga ahli yang mampu mengubah data menjadi solusi strategis dan pengambilan keputusan yang tepat. Oleh karena itu, peran pendidikan tinggi dalam menciptakan sumber daya manusia dengan kompetensi di bidang data science dan pemodelan matematis semakin vital.
Kebutuhan industri terhadap profesional di bidang aktuaria dan analisis data meningkat pesat. Perusahaan kini lebih memperhatikan lulusan yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkan matematika bisnis dalam menyusun analisis risiko, strategi keuangan, serta optimasi proses berbasis teknologi. Hal ini mendorong institusi pendidikan untuk terus menyesuaikan kurikulum dan proses pembelajaran sesuai dengan dinamika dunia kerja.
Profesi Data Analyst: Pilihan Karier yang Menjanjikan
Menjadi data analyst bisa menjadi pilihan karier yang menarik bagi mereka yang suka mengelola data. Dalam era big data saat ini, banyak organisasi menggunakan data analytics untuk mendukung inovasi bisnis. Kondisi ini menciptakan permintaan besar terhadap peran data analyst. Tugas utama seorang data analyst adalah mengumpulkan, membersihkan, dan menganalisis data, lalu menyajikan hasilnya dalam bentuk laporan. Jika Anda sedang mencari pilihan karier, data analyst bisa menjadi pilihan yang tepat.
Berikut tiga faktor yang membuat profesi ini memiliki prospek cerah:
1. Permintaan Tinggi
Perusahaan di berbagai industri, baik perbankan, ritel, teknologi, kesehatan, maupun manufaktur, bergantung pada data untuk membuat keputusan bisnis yang efektif. Selain itu, banyak organisasi beralih ke sistem digital, menghasilkan data dalam jumlah besar yang perlu diolah dan dipahami. Kondisi ini menciptakan kebutuhan akan data analyst. Apalagi, banyak perusahaan harus memantau penggunaan data sesuai peraturan. Contohnya, dalam analisis risiko pada sektor finansial, data analyst dapat melakukannya secara efisien. Permintaan terhadap profesi ini diprediksi akan terus meningkat selama beberapa tahun ke depan.
2. Gaji Kompetitif
Data analyst umumnya menerima gaji yang cukup kompetitif. Rata-rata gaji bulanan berkisar antara Rp5–8 juta, bahkan bisa mencapai belasan juta seiring dengan naiknya jabatan. Tingginya gaji ini bukan tanpa alasan. Perusahaan melihat bahwa keahlian analis data sangat penting dalam mendorong kinerja bisnis. Data analyst biasanya menguasai keterampilan teknis seperti SQL, Python, Power BI, dan Tableau. Selain itu, mereka yang fokus pada sektor tertentu seperti fintech atau e-commerce seringkali mendapatkan nilai kompensasi lebih tinggi.
3. Perkembangan Teknologi yang Pesat
Profesi data analyst terus berkembang mengikuti inovasi teknologi. Contohnya, cloud computing dan big data telah memberikan dampak besar. Banyak perusahaan menggunakan platform cloud seperti Microsoft Azure dan Google Cloud, meningkatkan kebutuhan akan analis data yang memahami teknologi tersebut. Selain itu, analytic tools seperti Power BI dan Tableau mulai digunakan secara luas. Dengan adanya artificial intelligence (AI) dan sistem automasi, pekerjaan data analyst juga mengalami transformasi dari sekadar pemrosesan data menuju analisis yang lebih strategis. Hal ini membuka peluang karier yang lebih luas.
Program Studi Business Mathematics di Universitas Prasetiya Mulya
Salah satu program studi yang bisa dipilih untuk menjadi data analyst adalah Business Mathematics. Para data analyst diharapkan mampu mengaplikasikan matematika bisnis dalam menyusun analisis risiko, strategi keuangan, dan optimalisasi proses berbasis teknologi. Untuk menjawab tantangan ini, universitas-universitas seperti Universitas Prasetiya Mulya terus menyelaraskan kurikulum dan proses pembelajaran dengan dinamika dunia kerja.
Program Studi Business Mathematics (BM) di School Of Applied Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Universitas Prasetiya Mulya meraih predikat Akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA). Predikat ini diberikan setelah BM Prasetiya Mulya memenuhi keunggulan di sembilan indikator Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Kriteria utama yang dinilai termasuk dosen berkualitas internasional, sistem penjaminan mutu akademik yang andal, laboratorium komputasi, serta tingkat keterserapan lulusan ke industri yang cepat.
Ketua Program Studi Business Mathematics, Yeftanus Antonio, menyampaikan bahwa akreditasi ini merupakan hasil kerja keras civitas akademika, stake holders, dan dukungan industri. Alumni BM Prasetiya Mulya tersebar di berbagai perusahaan nasional dan multinasional, seperti aktuaris di Prudential dan Manulife, data analyst di BCA, serta finance digitalization di perusahaan besar seperti Unilever.
Lebih lanjut, Yefta menegaskan bahwa timnya akan terus menjaga mutu mahasiswa dan alumni di bidang sains data, aktuaria, dan keuangan berbasis matematika bisnis. Pengembangan prodi dilakukan melalui kerja sama strategis dengan industri, kurikulum penyetaraan sertifikasi profesi dengan Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) dan Society of Actuary (SOA), serta program pendidikan bersama dengan kampus dalam dan luar negeri seperti ITB, Waterloo University, dan Woosong University. Fakultas dan mahasiswa akan terus didorong untuk aktif dalam tri dharma, yaitu penelitian, pengabdian, dan pengajaran masyarakat.
0 Komentar