Potensi Kopi Indonesia di Pasar Timor Leste

Featured Image

Kerja Sama Perdagangan Indonesia dan Timor Leste

Dalam rangka memperkuat hubungan bilateral, kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Timor Leste menjadi fokus utama dalam berbagai pertemuan. Salah satu sektor yang mendapat perhatian khusus adalah pengembangan kedai kopi. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti saat bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Timor Leste, Filipus Nino Pereira.

Wamendag Roro menyambut baik inisiatif kerja sama di berbagai bidang perdagangan, termasuk pembangunan pabrik marmer dan kedai kopi. Ia menekankan bahwa potensi pasar Timor Leste sangat besar, terutama karena kekayaan sumber daya kopi Indonesia yang bisa dimanfaatkan secara optimal.

“Indonesia memiliki komoditas kopi yang beragam dan berkualitas. Kami percaya bahwa pasar Timor Leste sangat siap menerima produk-produk tersebut,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa Indonesia selalu terbuka untuk berdialog dan berkolaborasi dengan negara tetangga ini.

Selain itu, Wamendag Roro memberikan dukungan penuh terhadap upaya Timor Leste untuk bergabung sebagai anggota ke-11 ASEAN. Ia juga mengapresiasi undangan partisipasi Indonesia dalam Dili International Trade Expo 2025, yang akan digelar pada 28 Agustus hingga 1 September 2025.

Dalam semangat kolaborasi, Wamendag Roro juga mengundang delegasi Timor Leste untuk hadir dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40, yang akan berlangsung pada 15-19 Oktober 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang.

Pertumbuhan Perdagangan Indonesia-Timor Leste

Pertumbuhan perdagangan antara Indonesia dan Timor Leste tercatat cukup pesat. Total nilai perdagangan pada tahun 2024 mencapai USD 391,34 juta, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 15,56 persen. Pada periode Januari-April 2025, ekspor Indonesia ke Timor Leste tercatat sebesar USD 117,08 juta, meningkat 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Produk unggulan Indonesia yang diminati oleh pasar Timor Leste antara lain kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, makanan olahan, semen, produk farmasi, barang konsumsi harian, dan kopi. Khusus kopi, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Timor Leste pada tahun 2022 mencapai 952 ton dengan nilai USD 2.799.000. Pada 2023, jumlahnya turun menjadi 654 ton dengan nilai USD 1.963.000.

Selain kopi, komoditas strategis seperti kendaraan niaga ringan, tepung terigu, produk susu, dan produk perawatan tubuh juga mencatat pertumbuhan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pasar Timor Leste masih terbuka lebar dan siap menerima berbagai produk inovatif dari Indonesia.

Negara Tujuan Ekspor Kopi Indonesia

Kopi Indonesia memiliki pasar yang luas di berbagai negara. Amerika Serikat selalu menjadi negara paling banyak mengimpor kopi dari Indonesia. Pada 2021, AS mengimpor 57,7 ribu ton kopi dengan nilai USD 194,82 juta. Angka ini meningkat pada 2022 menjadi 55,86 ribu ton dengan nilai USD 286,915 juta. Pada 2023, impor kopi AS mencapai 36,7 ribu ton dengan nilai USD 215,96 juta, kemudian naik lagi pada 2024 menjadi 44,3 ribu ton dengan nilai USD 307,42 juta. Pada Januari-April 2025, AS kembali menjadi negara terbesar dengan impor sebesar 20,24 ribu ton dan nilai USD 128,26 juta.

Negara kedua yang paling banyak mengimpor kopi Indonesia pada Januari-April 2025 adalah Belgia dengan 11,92 ribu ton dan nilai USD 67,27 juta. Diikuti oleh Inggris dengan 9,38 ribu ton dan nilai USD 54,16 juta serta Jerman dengan 7,85 ribu ton dan nilai USD 43,05 juta.

Pada 2024, Mesir menjadi negara kedua terbesar dengan impor kopi sebesar 31,47 ribu ton dan nilai USD 142,51 juta. Belgia mengikuti dengan 21,29 ribu ton dan nilai USD 115,71 juta, diikuti Jerman dengan 16,46 ribu ton dan nilai USD 88,211 juta serta Inggris dengan 4,02 ribu ton dan nilai USD 25,06 juta.

Pada 2023, Mesir kembali menjadi negara terbesar setelah AS dengan impor sebesar 32,04 ribu ton dan nilai USD 84,53 juta. Jerman mengimpor 9,46 ribu ton dengan nilai USD 32,90 juta, Inggris 4,33 ribu ton dengan nilai USD 17 juta, dan Belgia 3,34 ribu ton dengan nilai USD 19,53 juta.

Tahun 2022 menunjukkan bahwa Mesir masih menjadi negara terbesar dengan impor kopi sebesar 37,43 ribu ton dan nilai USD 81,73 juta. Jerman mengimpor 36,97 ribu ton dengan nilai USD 80,93 juta, Belgia 22,17 ribu ton dengan nilai USD 64,9 juta, dan Inggris 20,77 ribu ton dengan nilai USD 48,26 juta.

Pada 2021, Mesir mengimpor 48,52 ribu ton kopi dengan nilai USD 89,08 juta. Belgia mengimpor 14,43 ribu ton dengan nilai USD 44,82 juta, Jerman 13,33 ribu ton dengan nilai USD 30,4 juta, dan Inggris 12,25 ribu ton dengan nilai USD 25,72 juta.

0 Komentar