Prospek dan Rekomendasi Saham Prajogo Pangestu

Featured Image

Saham-saham yang Terkait dengan Prajogo Pangestu Dinilai Prospektif

Beberapa saham yang terkait dengan pengusaha ternama Prajogo Pangestu, seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dinilai memiliki prospek yang baik. Hal ini didasarkan pada kenaikan harga saham mereka setelah pengumuman dari Morgan Stanley Capital International (MSCI). Berbagai analis dan pakar pasar memberikan pandangan mereka mengenai potensi dan strategi masing-masing emiten.

Prospek BREN, PTRO, dan CUAN

Managing Director Research and Digital Production PT Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su menilai ketiga saham tersebut memiliki prospek yang cukup baik seiring rencana ekspansi dan stabilitas pendapatan. BREN, misalnya, sedang melakukan ekspansi agresif dalam kapasitas energi panas bumi dan angin. Targetnya adalah 1,95 GW pada 2030, yang setara dengan 39,4% dari target nasional energi terbarukan Indonesia sebesar 5 GW. Ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan pendapatan berulang.

Sementara itu, PTRO terus mempertahankan portofolio yang terdiversifikasi di sektor pertambangan, rekayasa, konstruksi, dan logistik. Kontrak jangka panjang hingga 2032 membuat perusahaan ini stabil dalam hal pendapatan dan mengurangi risiko. Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, menyebut bahwa ketiganya cenderung mengungguli saham-saham yang ada di indeks LQ45, serta termasuk dalam portofolio para fund managers.

Adapun, CUAN melakukan ekspansi ke aset emas dan pasir silika. Harry menilai langkah ini akan mendiversifikasi sumber pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada batubara. Namun, ia juga menekankan pentingnya meninjau kinerja keuangan dan aksi korporasi secara berkala, karena MSCI bisa saja beralih ke saham lain di masa depan.

Pandangan Analis Mengenai Investasi

Muhamad Wafi, Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), melihat BREN cocok untuk investasi jangka panjang. Namun, valuasi saham ini sudah tergolong mahal. Ia lebih merekomendasikan PTRO untuk investasi jangka pendek dan menengah karena fokus pada kontraktor tambang yang mulai diversifikasi. Sementara itu, arah prospek CUAN masih belum jelas karena bergantung pada harga komoditas.

Secara keseluruhan, Wafi menilai BREN paling prospektif, meskipun freefloat-nya masih kecil dan valuasi mahal. Kapitalisasi pasar CUAN dan PTRO masih terbatas, sehingga peluang masuk indeks MSCI kecil. Ia merekomendasikan investor untuk mencermati target harga masing-masing saham: Rp 13.000 untuk CUAN, Rp 8.500 untuk BREN, dan Rp 4.200 untuk PTRO.

Harry sendiri merekomendasikan pembelian saham PTRO dan CUAN dengan target harga masing-masing Rp 4.500 dan 16.100. Nafan menyarankan investor untuk segera realisasi profit karena ketiganya telah sangat overbought. Dalam perdagangan Senin (14/7), saham PTRO naik 24,76% ke harga Rp 3.980, CUAN naik 17,19% ke Rp 16.875, dan BREN meningkat 19,67% ke Rp 7.300.

Perubahan Kebijakan MSCI

Penguatan harga saham grup Barito terjadi setelah MSCI mengumumkan bahwa BREN, PTRO, dan CUAN tidak lagi mendapatkan perlakuan khusus dalam peninjauan indeks MSCI periode Agustus 2025. Saat ini, saham-saham tersebut akan dievaluasi sesuai dengan metodologi MSCI Global Investable Market Indexes Methodology (GIMI).

Keputusan ini menandai dibatalkannya rencana penerapan kriteria Unusual Market Activity (UMA) atau pencatatan di Papan Pemantauan Khusus (FCA) dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Perubahan ini merupakan respons atas masukan dari para pelaku pasar yang menilai mekanisme UMA dan FCA selama 12 bulan terlalu ketat.

Dalam kebijakan baru, MSCI akan memperpanjang periode pemantauan atas saham-saham yang masuk dalam daftar pengawasan khusus. Selain itu, MSCI juga akan memperbarui dokumen metodologi GIMI sebagai bagian dari pembaruan kebijakan yang akan berlaku dalam Index Review Agustus 2025. Ke depan, MSCI akan terus mengevaluasi daftar peringatan serupa di pasar lain dan dapat mempertimbangkan penerapan perlakuan ini di masa mendatang.

0 Komentar