UNUJA Gelar International Lecture, Perkuat Jaringan Pendidikan Islam dan Kolaborasi Global
PROBOLINGGO, GUBUKINSPIRASI.id – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton terus memperluas jejaring akademik internasional melalui kegiatan International Lecture bertajuk “Enhancing Global Academic Engagement: Building Knowledge, Values & Collaboration Abroad”. Acara ini digelar secara hybrid pada Senin (22/09/2025) di Wisma Dosen UNUJA, dengan partisipasi peserta dari dalam dan luar negeri melalui Zoom.
Kegiatan ini dirancang sebagai upaya UNUJA mengembangkan keilmuan pendidikan dan keislaman lintas negara di kawasan Asia sekaligus memperkuat kemitraan strategis antarperguruan tinggi. Kehadiran akademisi dari berbagai negara memberikan kesempatan bagi sivitas akademika UNUJA untuk berdiskusi langsung mengenai isu-isu pendidikan Islam kontemporer serta strategi kolaborasi global.
Sejumlah pembicara internasional hadir dalam kuliah ini, di antaranya Prof. Madya Dr. Najihah Binti Abd. Wahid dan Prof. Madya Dr. Anas Bin Mohd. Yunus dari Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia; Dr. Ismaie Katih dari Prince of Songkhla University, Thailand; Mohamed Imran Mohamed Taib dari Dialogue Centre, Singapura; Dr. Ombra A. Imam dari Cotabato State University, Filipina; serta Ahmad Sahidah, Ph.D, dosen senior UNUJA.
Warek III UNUJA, Dr. Hasan Baharun, M.Pd., menegaskan bahwa acara ini menjadi langkah penting untuk menguatkan niat baik dan membuka ruang pertukaran gagasan. “Kegiatan ini bukan sekadar kuliah umum, tetapi juga forum untuk memperkuat jejaring, bertukar gagasan pendidikan dan keislaman, serta menemukan peluang kerja sama yang konkret,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Prof. Anas mengungkapkan ketertarikannya pada model studi Islam di pesantren Indonesia yang dinilai unik dan relevan dengan kebutuhan zaman. “Kami melihat banyak praktik pendidikan Islam di Indonesia, khususnya di pesantren, yang bisa menjadi inspirasi bagi pengembangan kurikulum kami,” katanya.
Sementara itu, Prof. Najihah menawarkan peluang studi lanjut bagi dosen UNUJA di UniSZA Malaysia, sehingga dapat memperluas wawasan akademik dan memperkuat kualitas penelitian. Tawaran ini disambut positif oleh jajaran pimpinan UNUJA yang berkomitmen mendorong peningkatan kapasitas dosen.
Selain berbicara mengenai peluang kolaborasi, para narasumber juga berbagi wawasan tentang perkembangan Islam di kawasan Asia Tenggara, termasuk tantangan moderasi beragama dan penguatan nilai toleransi di Singapura, Filipina, dan Thailand. Diskusi ini membuka perspektif baru bagi mahasiswa dan dosen UNUJA dalam memahami dinamika global pendidikan Islam.
Ke depan, UNUJA berencana menindaklanjuti pertemuan ini dengan menyusun kerja sama strategis sesuai kebutuhan masing-masing institusi. Rencana tersebut mencakup pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian kolaboratif, hingga pengembangan kurikulum yang berorientasi internasional.
Dengan penyelenggaraan International Lecture ini, UNUJA menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren yang siap bersaing di level global, mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), serta memberikan kontribusi nyata bagi penguatan pendidikan Islam di Indonesia.

0 Komentar