
Kompetisi Keselamatan Pertambangan Tingkat Nasional Berakhir di Balikpapan
Kompetisi Indonesia Mining Emergency Response Competition (IMERC) 2025 resmi berakhir pada 17 Agustus 2025 di fasilitas Garuda Rescue Nusantara (GRN), Kawasan Industri Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur. Acara ini menjadi ajang bergengsi yang mengumpulkan tim-tim tanggap darurat dari sektor pertambangan untuk menguji kemampuan mereka dalam menghadapi situasi ekstrem dan darurat.
Tahun ini, IMERC diselenggarakan di Garuda Rescue Nusantara (GRN), Balikpapan, Kalimantan Timur, bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia. Ajang ini menjadi momen penting dalam meningkatkan standar keselamatan dan penyelamatan tambang di Indonesia, sekaligus sebagai sarana berbagi ilmu antarregu penyelamat dari berbagai daerah.
Ketua Panitia, Adri Thanada, menjelaskan bahwa IMERC hadir bukan hanya sekadar kompetisi, melainkan wadah penerapan standar keselamatan global. “Kami ingin mendorong penyamaan standar penyelamatan tambang Indonesia dengan praktik internasional,” ujarnya.
Peserta Berkualitas dari Seluruh Indonesia
Tahun ini, sebanyak 18 tim rescue dari perusahaan tambang dan penyelamatan terbaik Indonesia turut serta dalam kompetisi. Dari Aceh hadir MIFA Bersaudara, hingga Papua yang diwakili Freeport Indonesia. Tim dari Berau Coal (Kalimantan Timur) menjadi perwakilan utara, sementara Amman Mineral Nusa Tenggara (Sumbawa) mewakili selatan.
Puncak acara mencatat Tim Rescue Freeport Indonesia tampil dominan dan meraih Juara Umum IMERC 2025. Mereka memboyong Piala Bergilir, Piala Emas, dan hadiah senilai Rp200 juta. Posisi kedua diraih Tim Rescue Cipta Kridatama dengan Piala Perak dan Rp100 juta, sedangkan kejutan datang dari Tim Rescue Berau Coal yang berhasil menyabet Piala Perunggu dan Rp50 juta.
Penilaian Ketat dan Standar Internasional
Direktur Teknik Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, menyampaikan ucapan selamat kepada para juara. “Selamat kepada para juara. Teruslah berlatih agar selalu siaga ketika masyarakat membutuhkan pertolongan,” ujarnya.
Salah satu kategori paling bergengsi, fire combat challenge, memperlihatkan ketangguhan fisik dan disiplin luar biasa. Tim Freeport mencatat waktu 7 menit 51,28 detik, jauh lebih cepat dari catatan terlama di kategori tersebut yang mencapai 16 menit lebih. Kategori ini menguji daya tahan fisik dengan kombinasi lari halang rintang, berenang, panjat tebing, hingga menyeret boneka manekin 80 kg.
Ketua Dewan Juri, Fredy Tandilolo, menegaskan hasil itu buah dari latihan konsisten. “Catatan waktu itu menunjukkan kebugaran fisik yang prima, hasil dari latihan teratur, disiplin, termasuk juga disiplin istirahat dan menjaga pola makan yang sehat,” kata Ketua Dewan Juri Fredy Tandilolo.
Partisipasi Tim Internasional
Tidak hanya tim nasional, Northern Star Resources Rescue Team dari Australia ikut serta sebagai tim tamu. Mereka berhasil menyabet penghargaan keselamatan terbaik (safety award) karena komitmennya menjaga keselamatan personel. “Kami datang untuk menyelamatkan orang lain, bukan untuk diselamatkan. Safety first,” tegas Kapten Tim, Marissa Rouse.
Sebagai juara umum MERC 2024, Northern Star menjadi panutan dalam teknik penyelamatan dengan protokol ketat. Kehadiran mereka di Balikpapan memberi warna internasional pada IMERC 2025.
Pengunjung Antusias dan Kesadaran akan Keselamatan
Selama tiga hari pelaksanaan, kompetisi ini juga terbuka untuk masyarakat umum, akademisi, dan institusi keselamatan kerja. Antusiasme penonton menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya keselamatan kini semakin mengakar, tidak hanya di lingkup pertambangan tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
IMERC 2025 tak hanya melahirkan pemenang, tetapi juga menegaskan bahwa ketangguhan, disiplin, dan solidaritas adalah fondasi utama penyelamatan jiwa. Dari Balikpapan, semangat itu digelorakan untuk seluruh Indonesia.
0 Komentar