Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional. Melalui partisipasinya dalam Kursus Mahir Dasar (KMD) Pembina Pramuka Gudep KBRI Kuala Lumpur 2025, kampus yang berbasis di Paiton, Probolinggo, ini turut berkontribusi dalam pengembangan pembina Pramuka yang berkarakter dan berwawasan global.
Kegiatan yang berlangsung sejak 18 hingga 26 Oktober 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, ini diikuti oleh para tenaga pendidik serta aktivis Pramuka dari berbagai Gugus Depan Indonesia di Malaysia. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Gugus Depan KBRI Kuala Lumpur dengan dukungan penuh dari Pusdiklatnas Gerakan Pramuka sebagai pendamping pelatihan.
Hadir secara langsung dalam kegiatan ini Kapusdiklatnas Kak Yana Suptiana, didampingi dua pelatih nasional berpengalaman, Kak Raden Muhammad Iqbal dan Kak Jasmiwati dari Jakarta. Mereka memimpin jalannya pelatihan yang berfokus pada peningkatan kemampuan teknis kepramukaan, kepemimpinan, serta penguatan karakter peserta.
Di antara para peserta terbaik, terdapat sosok yang menjadi sorotan, yakni Nuzulia Qur’ani, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam UNUJA. Ia dipercaya mewakili kampus dalam kegiatan berskala internasional tersebut. Selama sembilan hari pelatihan, Nuzulia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat, mulai dari praktik lapangan, dinamika kelompok, hingga simulasi pembinaan karakter peserta didik.
Bagi UNUJA, keikutsertaan Nuzulia bukan sekadar partisipasi, tetapi juga bukti nyata komitmen kampus dalam memperkuat kompetensi pembina Pramuka, baik di dalam negeri maupun di lingkungan pendidikan Indonesia di luar negeri. Pimpinan UNUJA memberikan pesan khusus yang dibawa Nuzulia sebelum berangkat ke Malaysia, agar pengalaman yang didapat tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga memberikan manfaat luas bagi pengembangan gerakan kepanduan di kampus.
“Kami berharap pengalaman yang diraih di Kuala Lumpur dapat menjadi pemantik kerja sama internasional dan mendorong peningkatan kualitas program kepanduan di UNUJA,” demikian pesan pimpinan universitas yang disampaikan melalui keterangan resmi.
Kegiatan KMD ini menjadi ajang strategis bagi para pendidik dan aktivis Pramuka Indonesia di luar negeri untuk memperkuat jejaring dan bertukar pengalaman. Selain mendapatkan pembekalan teknis, peserta juga diajak memahami nilai-nilai universal gerakan kepanduan, seperti semangat pengabdian, tanggung jawab sosial, dan cinta tanah air.
Bagi Nuzulia, pengalaman di Kuala Lumpur memberikan banyak pelajaran berharga. Ia mengaku bangga dapat membawa nama UNUJA ke kancah internasional sekaligus menambah wawasan baru tentang bagaimana gerakan Pramuka Indonesia terus berkembang di luar negeri. “Ini pengalaman luar biasa yang tidak hanya memperkaya ilmu, tetapi juga memperluas cara pandang tentang arti pengabdian,” ungkapnya.
Partisipasi UNUJA dalam kegiatan KMD Pembina Pramuka Gudep KBRI Kuala Lumpur 2025 menegaskan posisi kampus sebagai institusi pendidikan yang aktif mendukung pengembangan karakter mahasiswa melalui kegiatan non-akademik berskala global. (*)
0 Komentar