
Trade Expo di Makassar: Wadah Pelaku Usaha Menuju Pasar Global
Trade Expo yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan Kota Makassar menjadi wadah penting bagi pelaku usaha untuk menembus pasar internasional. Acara ini berlangsung selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu (23-24 Agustus 2025) di Trans Studio Mall. Salah satu rangkaian acara utama adalah Talkshow dengan tema "Penguatan Kapasitas Pelaku Usaha untuk Go Global". Talkshow ini menghadirkan narasumber kunci seperti Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Ahmadi Akil, serta Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulselbar, Arief R Pabettingi.
Tantangan Perekonomian Global
Dalam paparannya, Ahmadi Akil menyampaikan bahwa perekonomian global saat ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Hal ini dipicu oleh meningkatnya hambatan perdagangan, pengetatan kondisi keuangan, melemahnya kepercayaan bisnis dan konsumen, serta ketidakpastian kebijakan yang terus berlangsung. Ia juga menyebutkan bahwa konflik antara Israel dan Iran pada pertengahan 2025 menyebabkan perubahan jalur pelayaran maritim, yang berdampak pada gangguan rantai pasok dan memicu gejolak harga komoditas energi global.
Namun, meskipun situasi tersebut, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3 persen pada tahun 2025, yang merupakan revisi naik dari prediksi sebelumnya sebesar 2,8 persen. Selain itu, Purchasing Managers' Index (PMI) Komposit Global pada triwulan II masih berada di atas angka 50, menunjukkan tanda-tanda ekspansi. Angka PMI Komposit Global pada bulan April, Mei, dan Juni masing-masing mencapai 50,8; 51,2; dan 51,7. Sementara itu, Indeks PMI Manufaktur Global pada Juni 2025 mencatat angka ekspansif sebesar 50,3, naik dari posisi kontraktif 49,5 pada Mei.
Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan II 2025 mencapai 4,94 persen dibandingkan triwulan II 2024. Meski melambat secara year-on-year, pertumbuhan ekonomi Sulsel menguat secara kumulatif, yaitu sebesar 5,35 persen di Semester I 2025. Jika dibandingkan triwulan I 2025, pertumbuhan ekonomi mencapai 7,39 persen (quarter-on-quarter). Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 utamanya berasal dari sektor Perdagangan, Industri Pengolahan, Pertanian, dan Konstruksi. Pertumbuhan lapangan usaha Jasa Lainnya mencapai 15,76 persen, diikuti oleh Pertambangan dan Jasa Perusahaan yang masing-masing tumbuh sebesar 9,69 persen dan 4 persen.
Fungsi Trade Expo dalam Pemberdayaan UMKM
Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar, Evy Aprialti menjelaskan bahwa Trade Expo bertujuan sebagai wadah promosi perdagangan dan investasi. Fokus utamanya adalah pemberdayaan usaha lokal agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Tujuan utama dari acara ini adalah memfasilitasi promosi produk unggulan daerah, membuka peluang kerja sama perdagangan dan investasi, serta meningkatkan daya saing pelaku usaha lokal.
Selain pameran produk, expo ini juga dirangkaikan dengan berbagai agenda interaktif seperti diskusi bersama narasumber, live demo, music performance, hingga quis untuk pengunjung. Dengan jejaring yang dibangun, Evy optimis bahwa UMKM Makassar mampu bersaing secara berkelanjutan.
Strategi Ekspor yang Harus Diperhatikan
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menilai bahwa Trade Expo menjadi momentum strategis bagi pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan produknya. Ia menekankan bahwa tahapan untuk memasuki pasar yang lebih luas harus dilakukan secara matang, mulai dari segmentasi hingga pemilihan lokasi promosi. Menurutnya, Trade Expo adalah cara untuk mempertemukan produsen di tempat yang tepat, sehingga terjadi transaksi yang lebih detail dan berkelanjutan.
Menurut Munafri, ujung dari pemberdayaan UMKM adalah ekspor. Namun, untuk mencapai tahap tersebut, beberapa hal harus diperbaiki terlebih dahulu, seperti kontinuitas produksi, ketersediaan stok bahan baku, kualitas produk, hingga keberlanjutan pasar. Ia juga menekankan pentingnya kemasan (packaging) produk, karena packaging adalah wajah dari produk kita. Jika kemasannya bagus, tentu nilai jualnya akan lebih tinggi. Hal ini harus dikontrol sejak proses produksi, bahan baku, hingga tahap penjualan agar benar-benar memenuhi standar ekspor.
0 Komentar