
Kehidupan dan Kontribusi I Gusti Kompyang Manila dalam Berbagai Bidang
I Gusti Kompyang Manila, seorang tokoh penting di dunia olahraga dan politik Indonesia, meninggal dunia pada hari Minggu, 18 Agustus 2025. Ia menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 09.00 WIB. Jenazahnya kemudian dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto untuk selanjutnya dipindahkan ke ABN Partai NasDem.
Latar Belakang dan Karier Militer
IGK Manila lahir di Singaraja, Kabupaten Buleleng, pada tanggal 8 Juli 1942. Ia merupakan salah satu dari 15 perwira remaja pertama lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) dengan kecabangan Corps Polisi Militer. Setelah lulus pada tahun 1964, ia aktif dalam berbagai operasi militer penting seperti Penumpasan G30S (1965), Operasi Dwikora (1966), Operasi PGRS (1967), dan Operasi Ganesha (1982). Ia juga pernah menjabat sebagai Kapomdam IV/Sriwijaya dan Staf Ahli Pangab. Pangkat terakhirnya adalah Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI).
Peran dalam Dunia Olahraga
Selain karier militer, IGK Manila dikenal sebagai sosok penting dalam dunia olahraga. Ia menjadi manajer Timnas Indonesia saat meraih medali emas SEA Games Manila 1991 setelah mengalahkan Thailand melalui babak adu penalti. Selain itu, ia juga memimpin Bandung Raya menjadi juara Liga Indonesia 1996 dan menjadi manajer Persija Jakarta yang sukses membawa klub tersebut juara Liga Indonesia tahun 2001. Ia juga dikenal sebagai pelopor olahraga wushu di Indonesia, menjadi Ketua Umum PB Wushu Indonesia sejak 1992.
Kontribusi dalam Politik
Setelah pensiun dari militer, IGK Manila bergabung dengan Partai NasDem dan menjabat sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Nasdem mulai tahun 2017. Di bawah kepemimpinannya, ABN menjadi perguruan tinggi swasta yang didirikan atas inisiasi Surya Paloh. Perguruan tinggi ini fokus pada pendidikan ilmu bela negara, patriotisme, nasionalisme, dan kepartaian.
Penghormatan dari Partai NasDem
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, hadir langsung memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang IGK Manila di Aula Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem. Ia tampak tak kuasa menahan air mata saat membuka peti dan memberi hormat kepada mantan manajer Persija Jakarta itu. Surya Paloh menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian tokoh olahraga dan politik nasional tersebut. Ia menilai IGK Manila sebagai senior, mentor, dan sahabat yang memiliki dedikasi besar dalam berbagai bidang.
Proses Pemakaman
Jenazah IGK Manila akan disemayamkan di Aula ABN sebelum dikremasi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Rabu 20 Agustus 2025. Surya Paloh mengajak semua pihak mendoakan mendiang, yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara.
Penghargaan dan Prestasi
IGK Manila menerima berbagai penghargaan selama kariernya, termasuk Satya Lencana GOM VIII, Satya Lencana Wira Dharma, Satya Lencana Penegak, Satya Lencana Kesetiaan VII dan XXIV tahun, Satya Lencana Seroja, serta Satya Lencana Bintang Yudha Dharma. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua BWSI PSSI (2007) dan Direktur Akademi Olahraga Indonesia (AKORIN).
Profil Singkat Mendiang
- Nama lengkap: I Gusti Kompyang Manila
- Lahir: 8 Juli 1942, Singaraja, Bali
- Wafat: 18 Agustus 2025, Jakarta
- Pangkat terakhir: Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan)
Dengan kontribusi yang luas dalam dunia olahraga, militer, dan politik, I Gusti Kompyang Manila meninggalkan warisan yang berharga bagi bangsa Indonesia.
0 Komentar