Sukses Tumbangkan 8 Anggota OPM, Ini Profil Mayjen Lucky Avianto Pemimpin Operasi Habema

Sukses Tumbangkan 8 Anggota OPM, Ini Profil Mayjen Lucky Avianto Pemimpin Operasi Habema

Sosok Mayjen TNI Lucky Avianto yang Memimpin Operasi di Papua

Mayjen TNI Lucky Avianto kini menjadi sorotan utama karena prestasinya dalam menjalankan berbagai operasi militer di wilayah Papua. Sebagai komandan Komando Operasi (Koops) Habema, ia berhasil memimpin pasukan TNI dan Polri dalam rangkaian operasi yang menghasilkan penangkapan serta pelumpuhan sejumlah anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Operasi ini dilakukan menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Dalam beberapa minggu terakhir, pasukan TNI yang dipimpin oleh Mayjen Lucky Avianto telah melaksanakan serangkaian tindakan di wilayah Intan Jaya dan Puncak Jaya. Berikut adalah rincian operasi yang dilakukan:

Rangkaian Operasi yang Dilakukan

Pada Jumat (8/8/2025), kontak senjata pertama terjadi di Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya. Dalam operasi tersebut, prajurit TNI berhasil melumpuhkan tiga anggota OPM, salah satunya diduga adalah Tenggamati Enumbi.

Operasi dilanjutkan ke Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Senin (11/8/2025). Dalam baku tembak tersebut, TNI menembak mati Dece Mujijau, tokoh kelompok Sabinus Waker.

Pada Selasa (12/8/2025), pasukan Koops Habema kembali melakukan penindakan di Kampung Eknemba, Distrik Sugapa. Dua anggota OPM berhasil dilumpuhkan, yakni Kemabu Teleginus Maiseni (tokoh kelompok) serta ajudannya, Seprianus Maiseni. Sementara itu, dua anggota lain, Daume Maeseni dan Sabinus Joani, dilaporkan mengalami luka-luka.

Operasi ini menunjukkan intensitas tinggi pengamanan wilayah Papua, terutama menjelang perayaan kemerdekaan. Di balik keberhasilan itu, sosok Mayjen Lucky Avianto menjadi figur penting yang memimpin jalannya operasi.

Latar Belakang Karier Mayjen TNI Lucky Avianto

Mayjen TNI Lucky Avianto lahir di Jakarta pada 2 Oktober 1974. Sejak awal karier militernya, ia dikenal sebagai perwira berprestasi. Pada tahun 1996, ia meraih Adhi Makayasa, penghargaan bergengsi bagi lulusan terbaik Akademi Militer.

Prestasi itu seolah menjadi titik awal dari sederet pencapaian akademik lainnya: ia tercatat sebagai lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) tahun 2011, Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI) tahun 2019, hingga Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) Lemhannas RI tahun 2023. Gelar langka tersebut hanya dimiliki segelintir perwira TNI.

Karier militernya banyak ditempa di Kopassus, satuan elite TNI AD. Ia pernah menduduki berbagai posisi strategis, mulai dari Komandan Peleton, Komandan Kompi, Kepala Seksi Intelijen, hingga Komandan Tim dan Kepala Seksi Operasi di Grup 1 Kopassus.

Pengalaman panjang di medan operasi membentuk reputasinya sebagai perwira tangguh, disiplin, dan berwawasan luas. Seiring kenaikan pangkat, Lucky Avianto dipercaya memimpin berbagai satuan, di antaranya menjadi Komandan Batalyon 400 Raider dan Batalyon 500 Raider, Dandim Bangkalan, hingga Dan Grup 1 Para Komando.

Di masa pandemi, ia juga memegang peran penting sebagai bagian dari Puskodalops Satgas Covid-19. Kariernya terus menanjak saat ia menjabat Kapusdiklat BIN dengan pangkat brigadir jenderal, kemudian menjadi Staf Khusus KSAD.

Pada 2024, Lucky Avianto dipercaya menjadi Panglima Komando Operasi Gabungan Wilayah Papua (Koops Habema). Di bawah kepemimpinannya, satuan gabungan TNI–Polri melancarkan sejumlah operasi strategis di Papua. Salah satunya adalah operasi senyap yang menewaskan 18 anggota OPM di Intan Jaya pada Mei 2025.

Keberhasilan itu semakin mengukuhkan citranya sebagai “hantu hutan” yang ditakuti lawan namun disegani kawan. Puncaknya, pada Agustus 2025, ia dilantik sebagai Pangdam XXIV/Mandala Trikora, sebuah komando baru yang membawahi wilayah Papua Selatan.

Jabatan ini menempatkannya di garis depan dalam menjaga stabilitas keamanan dan memperkuat kehadiran negara di tanah Papua.

Peran di Luar Operasi Militer

Di luar operasi militer, Lucky Avianto juga dikenal sebagai perwira intelektual. Ia aktif menulis dan telah menelurkan lebih dari 30 buku, sebagian besar berisi dokumentasi pengalaman lapangan serta gagasan strategis bagi dunia militer Indonesia.

Perjalanan panjang Mayjen Lucky Avianto menggambarkan sosok perwira yang tidak hanya kuat di medan tempur, tetapi juga unggul dalam pemikiran dan kepemimpinan. Kombinasi kecerdasan, pengalaman, dan dedikasi membuatnya menjadi salah satu jenderal paling menonjol di lingkup TNI saat ini.

0 Komentar