Bondowoso, Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Desa Sulek, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, menggelar Festival Maulid selama tiga hari pada 11-13 Oktober 2024. Acara ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah (HIMA Eksyar) Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso bekerja sama dengan masyarakat Desa Sulek, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan institusi pendidikan.
Festival ini diisi dengan berbagai kegiatan menarik yang memadukan semangat keagamaan, pelestarian lingkungan, serta seni dan budaya lokal.
Hari Pertama: Kompetisi Tartil dan Adzan Meriahkan Festival
Hari pertama festival dibuka dengan berbagai perlombaan seperti lomba tartil Al-Qur'an, adzan, dan sejumlah lomba estafet. Warga Desa Sulek, terutama anak-anak dan remaja, antusias mengikuti perlombaan ini. Para pemenang mendapatkan hadiah yang telah disediakan panitia.
"Kegiatan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islami kepada warga, khususnya generasi muda," ujar salah satu panitia dari HIMA Eksyar IAI At-Taqwa.
Hari Kedua: Penghijauan dan Pawai Obor Semarakkan Desa
Pada hari kedua, kegiatan berlanjut dengan penghijauan lingkungan sebagai upaya menjaga kelestarian alam di Desa Sulek. Aksi penghijauan ini melibatkan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, termasuk Akbid Darma Praja, STIS Abu Zairi, serta mahasiswa IAI At-Taqwa Bondowoso angkatan 2023-2024.
Selain penghijauan, digelar pawai obor yang diikuti oleh warga setempat dengan penuh semangat. Pawai ini menciptakan suasana semarak dan kekompakan di Desa Sulek.
Kemeriahan berlanjut dengan pentas seni yang menampilkan tarian tradisional dan sholawat dari anak-anak Desa Sulek. Kegiatan hari kedua ditutup dengan acara nonton bareng (nobar), di mana warga bersama-sama menyaksikan film yang disediakan panitia.
Hari Ketiga: Puncak Acara di Hadiri Tokoh-Tokoh Penting
Puncak acara pada hari ketiga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IAI At-Taqwa, Bapak Miftahus Salam, M.Pd.I, KH. Kholid Abu Zairi sebagai mubalig utama, serta Gus Ahmad Taufik, pengelola Lajer Pote. Pejabat Kecamatan Tlogosari, termasuk Camat Rian Hidayat dan Sekcam, juga turut hadir bersama alumni dan pengurus organisasi mahasiswa lainnya.
Acara puncak diisi dengan tausiyah dari KH. Kholid Abu Zairi yang mengingatkan pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Miftahus Salam menegaskan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah tetapi juga mengajarkan pentingnya bersosialisasi dengan manusia dan menjaga harmoni dengan alam.
Makna Festival: Harmoni Religi dan Lingkungan
Ketua panitia menyampaikan bahwa festival ini tidak hanya sebagai bentuk syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai ajang untuk meningkatkan rasa sosial masyarakat, baik terhadap sesama manusia maupun lingkungan.
“Melalui festival ini, kami berharap nilai-nilai kebersamaan, keislaman, dan kepedulian terhadap lingkungan semakin melekat di hati masyarakat Desa Sulek,” tuturnya.
Festival Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Sulek menjadi bukti bahwa peringatan hari besar keagamaan dapat dirayakan dengan kreatif, penuh nilai, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk kegiatan serupa di masa mendatang.
*) Ikuti saluran resmi kami untuk mendapatkan update informasi lebih cepat dari sumber terpercaya disini
0 Komentar