Pelajari Implementasi SDGs, PEATLI-7 University of Queensland Kunjungi UNUJA


Probolinggo
– Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menjadi tuan rumah kunjungan tim PEATLI-7 (Poverty, Equality, Environment, Community Engagement and Transdisciplinary Learning-Indonesia) dari the University of Queensland, Australia, pada Sabtu (23/11/2024). Kunjungan ini bertujuan mempelajari peran UNUJA dalam mengintegrasikan riset akademik dan pengabdian masyarakat untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan yang berlangsung di lantai 2 Gedung G Rektorat UNUJA ini dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Kepala LP3M Achmad Fawaid, peneliti senior Ahmad Sahidah, Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Desy Bariyyatul Qibtiyah, serta Kepala Bagian Urusan Internasional Achmad Naufal Irsyadi. Dari pihak PEATLI-7, turut hadir tiga mahasiswa University of Queensland, peneliti muda dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan pendamping dari Universitas Brawijaya.

Kunjungan ini menjadi bagian dari penelitian yang dilakukan PEATLI-7 di Kabupaten Probolinggo. Sebelumnya, tim telah berdiskusi dengan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Probolinggo pada Kamis (21/11/2024). Diskusi tersebut dipimpin oleh Assoc. Prof. Elske, Direktur Centre for Communication and Social Change, the University of Queensland.

Dalam diskusi tersebut, Prof. Elske menjelaskan bahwa fokus penelitian tim mencakup pengentasan kemiskinan (SDG 1), kesetaraan gender (SDG 5), pengurangan kesenjangan (SDG 10), dan pelestarian ekosistem daratan (SDG 15). Penelitian dilakukan di tiga desa utama, yakni Desa Kalianan, Desa Guyangan, dan Desa Bermi.

Pada kesempatan kunjungan ke UNUJA, tim PEATLI-7 menggali informasi tentang strategi UNUJA dalam memberdayakan masyarakat melalui program-program berbasis riset. Kepala LP3M, Achmad Fawaid, menjelaskan bahwa UNUJA fokus pada pengembangan masyarakat dengan luaran konkret seperti publikasi, buku, hingga sertifikasi dan labelisasi produk usaha lokal. “Kami membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan swasta, untuk mendukung pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.

Peneliti senior UNUJA, Ahmad Sahidah, juga menyampaikan gambaran umum tentang demografi mahasiswa UNUJA, yang sebagian besar berasal dari wilayah pedesaan di Probolinggo. Ia menekankan pentingnya keterlibatan UNUJA dalam Musrenbangda (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah) untuk memastikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah.

Sementara itu, peneliti muda BRIN, Gustav Wijaya, mengapresiasi keterbukaan UNUJA dalam berbagi informasi. “Terima kasih kepada UNUJA yang telah bersedia menjawab berbagai pertanyaan kami. Hal ini sangat membantu penelitian yang kami lakukan,” ujarnya.

Tim PEATLI-7 juga menunjukkan ketertarikan pada pendekatan interdisipliner UNUJA dalam menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan. Penelitian yang sedang mereka lakukan akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah, dengan hasil akhir yang diharapkan dapat menjadi rekomendasi strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.

Kunjungan ini menegaskan peran UNUJA sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif mendukung inisiatif global terkait keberlanjutan. Melalui program-programnya, UNUJA menunjukkan bahwa perguruan tinggi dapat menjadi mitra strategis dalam menyelesaikan tantangan masyarakat. Dengan kerja sama internasional seperti ini, UNUJA tidak hanya memperkuat posisinya di tingkat lokal, tetapi juga membuka peluang kolaborasi di tingkat global.

0 Komentar