3 Tips Ampuh Agar Anak Sekolah Jarang Sakit!

Featured Image

Mengapa Anak Lebih Sering Sakit Saat Masuk Sekolah?

Saat anak memasuki usia sekolah, banyak orang tua mulai menyadari bahwa anak menjadi lebih rentan terkena berbagai penyakit. Pilek, batuk, demam, hingga infeksi ringan seperti radang tenggorokan sering muncul secara berkala. Pertanyaannya adalah, apa yang menyebabkan hal ini terjadi?

Menurut dr. Attila Dewanti Poerboyo, Sp.A(K), salah satu faktor utama adalah lingkungan sekolah yang memungkinkan penularan penyakit lebih mudah terjadi. “Biasanya, kalau ada anak yang sakit dan tidak pakai masker, bisa satu kelas ikut tertular,” jelasnya dalam sebuah acara peluncuran Cap Kaki Tiga Anak di Pacific Place, Jakarta Barat.

Anak-anak usia sekolah lebih rentan terhadap penyakit karena sistem imun mereka masih dalam proses belajar mengenali dan melawan berbagai virus dan bakteri. Setiap kali anak terpapar kuman baru, entah dari teman sekelas, mainan bersama, atau permukaan yang disentuh, tubuhnya sedang membangun pertahanan kekebalan yang lebih kuat. Tak heran jika anak bisa mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) hingga 6–8 kali dalam setahun, terutama di tahun-tahun pertama masuk sekolah atau daycare.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk menjaga kesehatan anak:

1. Memakai Masker

Ajarkan anak untuk memakai masker jika mengetahui salah satu temannya di kelas sedang sakit flu, agar anak tidak tertular. Penggunaan masker yang benar dapat membantu mencegah penularan penyakit. Posisi masker yang benar adalah bagian yang memiliki kawat berada di batang hidung. Tekuk kawat agar masker tidak bercelah. Selanjutnya, tarik bagian bawah masker sampai menutupi dagu.

Masker juga efektif dalam mengurangi risiko tertular penyakit. Jika ada anggota keluarga yang tertular flu, kemungkinan anak tertular 80 persen lebih rendah jika memakai masker.

2. Memberikan Makanan Bergizi

Memberikan asupan gizi seimbang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh anak. Makanan harus mencakup karbohidrat kompleks, protein yang berkualitas, lemak sehat, buah dan sayur, serta cairan yang cukup.

Karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi untuk anak, protein untuk membantu pertumbuhan sel dan jaringan tubuh, lemak sehat untuk menyerap vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Buah dan sayur kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang membantu mendukung sistem imun dan mencegah penyakit. Cairan yang cukup berfungsi untuk menjaga anak tetap terhidrasi dengan baik.

Beberapa sumber karbohidrat mencakup nasi merah, ubi, dan gandum utuh. Protein hewani bisa diperoleh dari ikan, daging tanpa lemak, dan telur, sedangkan protein nabati bisa diperoleh dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan. Lemak sehat bisa diperoleh dari minyak zaitun dan minyak kelapa murni, atau alpukat.

3. Mencuci Tangan dengan Benar

Mencuci tangan dengan benar adalah langkah penting yang sering dilupakan oleh anak-anak maupun orang tua. Menurut dr. Attila, mencuci tangan yang benar bukan sekadar menggunakan tisu basah, meskipun penggunaan tisu basah tidak dilarang. Cuci tangan harus dilakukan selama 20 detik. Cara yang mudah adalah dengan menggunakan lagu "Happy Birthday" yang durasinya sekitar 20 detik. Cuci tangan yang benar dimulai dari punggung tangan, bagian dalam, sela-sela jari, dan kuku-kuku.

Selain itu, mencuci tangan bukan hanya dilakukan sebelum makan, tetapi juga setiap pulang sekolah, dan setelah makan. Ini membantu mengurangi risiko tertular penyakit akibat kontak dengan kuman di lingkungan sekitar.

0 Komentar