Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen TNI dalam mendukung pembinaan karakter sejak usia dini. Dengan bahasa sederhana dan pendekatan yang interaktif, Sertu Arbadi mengajak para siswa memahami arti penting kedisiplinan, menghormati sesama, dan menghindari perilaku perundungan.
Dalam penyampaiannya, Sertu Arbadi menegaskan bahwa disiplin adalah fondasi keberhasilan, baik dalam belajar maupun dalam kehidupan sehari-hari. Ia mencontohkan bahwa mematuhi tata tertib sekolah, menghargai guru, serta mengatur waktu belajar dan bermain adalah bentuk disiplin yang harus dibiasakan sejak kecil.
“Disiplin akan membantu kalian meraih cita-cita dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Sementara itu, bullying—baik secara fisik, verbal, maupun di media sosial—adalah perilaku yang salah dan merugikan orang lain. Jika kalian melihat atau mengalaminya, jangan diam. Laporkan kepada guru atau orang tua,” tegasnya di hadapan para siswa yang menyimak dengan antusias.
Tak hanya memberikan materi, Sertu Arbadi juga mengajak para siswa berdialog. Ia menanyakan pendapat mereka tentang arti disiplin dan memberikan contoh nyata kasus bullying yang sering terjadi di sekolah maupun di lingkungan pertemanan. Beberapa siswa pun berani mengangkat tangan untuk bercerita, sehingga suasana kelas terasa akrab dan penuh keterbukaan.
Menurutnya, pembelajaran tentang anti-bullying perlu disampaikan sejak usia sekolah dasar karena masa tersebut adalah periode pembentukan karakter yang kuat. “Jika anak-anak sudah terbiasa bersikap disiplin dan saling menghargai, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya.
Pihak sekolah menyambut positif kegiatan tersebut. Kepala SDN 4 Tlogosari, yang hadir mendampingi jalannya acara, mengungkapkan bahwa materi Wasbang dari Babinsa sangat relevan dengan kebutuhan pembinaan karakter siswa saat ini. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran TNI yang peduli terhadap pendidikan dan perkembangan moral anak-anak. Materi ini sejalan dengan program sekolah kami untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan,” katanya.
Kegiatan Wasbang ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bersama di antara para siswa untuk menjadi pelopor anti-bullying di sekolah. Usai penyampaian materi, para siswa diajak membuat komitmen sederhana untuk saling menghargai dan membantu teman yang membutuhkan. Beberapa siswa bahkan menyatakan siap menjadi pengingat bagi teman-teman mereka agar tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain.
Selain itu, Sertu Arbadi menekankan bahwa keberhasilan menciptakan lingkungan sekolah yang aman bukan hanya tanggung jawab guru atau pihak sekolah, melainkan juga seluruh siswa, orang tua, dan masyarakat. Kolaborasi lintas pihak dinilai penting untuk memastikan nilai-nilai disiplin dan anti-bullying tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan seperti ini, TNI ingin menunjukkan bahwa peran mereka tidak hanya menjaga keamanan wilayah, tetapi juga membangun ketahanan sosial melalui pembinaan generasi muda. “Anak-anak ini adalah masa depan bangsa. Jika mereka tumbuh dengan karakter yang baik, disiplin, dan saling menghargai, kita akan memiliki masa depan yang kuat,” tutup Sertu Arbadi.
Kegiatan berlangsung tertib dan penuh antusiasme dari awal hingga akhir. Para siswa tampak bersemangat mengikuti arahan Babinsa dan menunjukkan rasa bangga karena mendapat perhatian langsung dari aparat TNI. Diharapkan, edukasi yang diberikan akan menjadi bekal berharga bagi siswa SDN 4 Tlogosari untuk tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, beretika, dan menjadi agen positif di lingkungannya. (*)
0 Komentar