Unuja Probolinggo Terus Dorong Kemajuan Wilayah Binaan, Kirimkan Mahasiswa dan Dosen Melaui Skema Pengabdian Kolaboratif di Mandaran Situbondo


SITUBONDO, GUBUKINSPIRASI.id
– Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian masyarakat dengan menyerahkan mahasiswa dan dosen untuk menjalankan program pengabdian kolaboratif di Panguyuban Pakulima, Desa Mandaran, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Minggu (3/8/2025).

Program ini merupakan bagian dari kegiatan rutin yang dikoordinasikan oleh Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) UNUJA dan telah berjalan sejak tahun 2019. Fokus pengabdian mencakup berbagai sektor strategis seperti pendidikan, pengembangan sosial, pariwisata, pemberdayaan UMKM, hingga penguatan kelembagaan lokal berbasis komunitas.

Acara penyerahan pengabdi dihadiri oleh jajaran pimpinan LP3M UNUJA, yakni Dr. Achmad Fawaid, M.A., M.A. selaku Kepala LP3M, Dr. H. Hambali, M.Pd. sebagai dosen pembimbing, Ahmad Zubaidi, M.Pd. selaku Kepala Bidang Pengabdian, dan Moh. Ainol Yaqin, M.Kom. sebagai Kepala Bidang Penelitian. Sementara dari pihak komunitas hadir H. Joko Mulis, Ketua Panguyuban Pakulima, bersama para pengurus serta tujuh mahasiswa pengabdi dari UNUJA.

Dalam sambutannya, Dr. Achmad Fawaid menegaskan bahwa Desa Mandaran merupakan salah satu desa binaan unggulan yang telah menjadi model pengabdian komunitas di kawasan pesisir Situbondo.

"Dampak pengabdian di Mandaran sangat nyata. Mulai dari pelebaran bibir pantai untuk lahan UMKM, pengembangan sarana ibadah dan TPQ, hingga perbaikan akses jalan dan penanaman pohon yang memperindah kawasan. Ini menunjukkan bahwa pengabdian yang serius dapat membawa perubahan besar," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif sivitas akademika dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Kami ingin memastikan bahwa aktivitas akademik tidak berhenti di kampus, tetapi hadir di tengah masyarakat dan memberi dampak langsung," tambah Fawaid.

Ketua Panguyuban Pakulima, H. Joko Mulis, menyambut baik keberlanjutan program ini. Ia mengapresiasi dukungan UNUJA yang selama ini telah membuka ruang kolaborasi, termasuk dengan pemerintah dan sektor pariwisata lokal.

"Kami sangat berterima kasih kepada UNUJA. Dukungan ini memberi semangat baru bagi masyarakat kami. Harapannya, kegiatan ini bisa berlangsung secara berkesinambungan hingga Pakulima benar-benar menjadi ikon wisata berbasis laut dan pendidikan," tuturnya.

Program pengabdian ini tidak hanya melibatkan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan lapangan, tetapi juga dosen pendamping yang berperan dalam perencanaan program, pendampingan komunitas, dan evaluasi keberlanjutan.

Dengan sinergi antara kampus dan masyarakat, UNUJA berharap kawasan Pakulima Mandaran terus berkembang menjadi desa berbasis wisata edukatif yang memberdayakan warga melalui pendekatan kolaboratif dan partisipatif.

Selain berdampak pada pembangunan desa, program ini juga memberikan pengalaman belajar langsung kepada mahasiswa terkait problematika sosial, pembangunan berkelanjutan, dan kerja lintas sektor di masyarakat.

0 Komentar