
Pergerakan Spektakuler Saham COIN di Pasar Modal
Pada perdagangan Kamis (1/8/2025), saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (kode: COIN) mencatatkan lonjakan yang luar biasa. Setelah resmi keluar dari mekanisme perdagangan Full Call Auction (FCA), saham COIN langsung meroket dan mengunci Auto Rejection Atas (ARA) di harga Rp1.000 per saham, meskipun sempat terkoreksi ke level Rp890 di sesi awal.
Perubahan status ini memberikan angin segar bagi para investor. Setelah cukup lama hanya bisa diperdagangkan di sesi pra-pembukaan dan penutupan melalui skema FCA, kini COIN telah masuk kembali ke papan reguler, membuka akses transaksi penuh sepanjang sesi perdagangan.
Minat Investor Meledak Setelah Keluar dari FCA
Selama berada dalam pengawasan FCA, saham COIN dibatasi ruang geraknya oleh mekanisme pasar yang ketat. Biasanya, saham-saham dalam FCA memiliki likuiditas rendah, volatilitas tinggi, atau belum memenuhi ketentuan tertentu dari BEI. Namun, sejak akhir Juli 2025, Bursa Efek Indonesia secara resmi mengumumkan bahwa COIN tidak lagi berada di dalam daftar FCA. Ini menandai peningkatan kualitas transparansi dan transaksi dari emiten tersebut.
Langkah ini langsung disambut antusias oleh pasar. Dalam hitungan menit setelah pembukaan pasar reguler, saham COIN yang sempat menyentuh Rp890 langsung diserbu aksi beli besar-besaran hingga menembus batas atas harian (ARA) Rp1.000. Antrian beli menggunung, menandakan peningkatan likuiditas dan sentimen positif dari investor ritel.
Profil PT Indokripto Koin Semesta Tbk
COIN merupakan emiten teknologi yang bergerak di sektor layanan digital berbasis blockchain. Fokus utama perusahaan ini berada pada pengembangan platform transaksi kripto, dompet digital, hingga potensi integrasi dengan sistem pembayaran modern. Meski usianya masih relatif muda di bursa, COIN telah menarik perhatian karena positioning-nya sebagai salah satu pionir layanan blockchain publik di Indonesia.
Seiring tren global yang semakin mengarah ke digitalisasi finansial, COIN dipandang memiliki prospek pertumbuhan yang besar — terutama di kalangan generasi muda dan pelaku ekonomi kreatif.
Penyebab Lonjakan Harga Saham COIN
Lonjakan COIN tak bisa dilepaskan dari dua faktor utama. Pertama, lepasnya status FCA, yang berarti saham kini bisa diperdagangkan lebih bebas dan aktif sepanjang sesi reguler. Ini membuka peluang baru untuk akumulasi investor jangka pendek maupun jangka panjang. Kedua, kembalinya minat terhadap saham teknologi digital di tengah turunnya ketidakpastian global. Investor mulai melirik sektor inovatif yang potensial tumbuh cepat dalam beberapa tahun ke depan.
Momen ini diperkuat dengan sentimen bahwa COIN sudah berhasil meningkatkan kepatuhan, transparansi, dan volume transaksinya — syarat utama keluar dari daftar FCA.
Risiko dan Potensi Investasi
Meskipun pergerakan harga COIN hari ini sangat positif, para investor tetap diimbau untuk tidak terbawa euforia sesaat. Saham yang baru lepas dari FCA biasanya masih dalam tahap konsolidasi reputasi dan kredibilitas, sehingga fluktuasi harga bisa tetap terjadi. Faktor penting yang perlu dicermati adalah kinerja keuangan, roadmap teknologi, dan aksi korporasi selanjutnya. Apakah COIN akan memperluas lini bisnis digitalnya, menggandeng mitra strategis, atau meningkatkan layanan berbasis blockchain?
Jika perusahaan mampu menjaga momentum, mengembangkan produk unggulan, dan meningkatkan jumlah pengguna, maka COIN bisa menjadi pemain kunci dalam ekosistem digital lokal.
Masa Depan COIN di Pasar Modal
Lepasnya PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) dari mekanisme Full Call Auction membuka babak baru bagi emiten teknologi berbasis blockchain ini. Dengan harga saham yang mengunci ARA di Rp1.000, minat investor terhadap prospek jangka panjang COIN terlihat nyata. Langkah selanjutnya adalah membuktikan bahwa lonjakan hari ini bukan sekadar reli teknikal sesaat, melainkan sinyal awal bahwa COIN siap berkompetisi di papan tengah hingga atas bursa saham Indonesia — sebagai wakil dari sektor ekonomi digital masa depan.
0 Komentar