Keturunan Ulama Besar, Ustaz Dede Purnama Miliki Jejak Sejarah di Pangkalpinang

Keturunan Ulama Besar, Ustaz Dede Purnama Miliki Jejak Sejarah di Pangkalpinang

Latar Belakang Keluarga yang Kuat dan Jejak Perjuangan Ustaz Dede Purnama Alzulami

Ustaz Dede Purnama Alzulami, yang kini menjadi calon wakil wali kota pada Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang 2025, memiliki latar belakang keluarga yang sangat berpengaruh. Pasangan nomor urut 4 ini berasal dari garis keturunan ulama besar sekaligus tokoh politik di Pulau Bangka. Kehadirannya dalam dunia politik tidak terlepas dari pengaruh kuat yang dimiliki oleh keluarganya.

Dede adalah putra dari Zulkifli Am dan Rosmawati Thoyib. Ayahnya, Zulkifli Am, pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Pangkalpinang periode 1987–1992. Sementara ibunya, Rosmawati Thoyib, merupakan anggota DPRD Kota Pangkalpinang periode 1992–1997. Selain itu, ayah Dede juga aktif dalam berbagai organisasi keagamaan, seperti MUI, ICMI, dan DMI. Ia juga menjadi pendiri Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pulau Bangka pada 1973.

Dari garis keturunan ayah, kakek Dede, Amin, dikenal sebagai seorang pendakwah asal Kelapa. Sedangkan dari garis ibu, kakek buyutnya adalah Syaikh Abdurrahman Siddik, seorang ulama besar Indonesia yang pengaruhnya sangat besar di Bangka. Nama Syaikh Abdurrahman Siddik bahkan diabadikan menjadi nama jalan di Pangkalpinang dan sebuah kampus, yaitu IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik di Petaling, Kabupaten Bangka.

Selain itu, kakek Dede dari pihak ibu, M Thoyib Abdurrahman Siddik, pernah menjadi anggota sekaligus pimpinan DPRD Kabupaten Bangka. Karena jasa dan pengaruh sang kakek dan buyutnya yang besar untuk Pulau Bangka, nama keduanya diabadikan sebagai nama jalan di Kota Pangkalpinang, yaitu Jln Abdurrahman Siddik dan Jln M Thoyib.

Mengikuti jejak keluarga, Ustaz Dede terjun ke dunia politik melalui PPP dan menjabat sebagai anggota DPRD Bangka Belitung periode 2019–2024. Di bidang pendidikan, ia juga mendirikan Darul Adzkar Islamic School di Pangkalpinang, yang dalam waktu singkat sudah meraih akreditasi A pada 2024.

Majunya Ustaz Dede sebagai calon wakil wali kota mendampingi Basit Cinda bukan tanpa alasan. Ia mengaku membawa amanah cita-cita kedua orang tuanya, terutama pesan sang ibunda sebelum wafat. “Beberapa hari sebelum Almarhumah Ibunda meninggal, beliau menitipkan pesan untuk mengambil peran besar dalam membangun Kota Pangkalpinang,” ungkap Puspasari Alzulami, kakak Ustaz Dede Purnama.

Dengan latar belakang kuat di bidang pendidikan, agama, dan politik, Ustaz Dede dipandang sebagai penerus tongkat estafet keluarga untuk membangun peradaban muslim yang tangguh sekaligus membawa perubahan bagi Kota Pangkalpinang.

Jalur Politik yang Diikuti dengan Keyakinan

Sebagai seorang pendakwah yang lebih dikenal luas oleh masyarakat Bangka Belitung (Babel), Ustaz Dede ternyata juga menjadi salah satu caleg terpilih untuk pemilihan DPRD Provinsi Babel. Saat bercerita, Dede mengaku jika dunia politik bukanlah hal yang baru bagi dirinya, karena sang ayah merupakan salah satu deklarator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Babel.

“Kami dari kecil sudah akrab di dunia politik, dan kami bersyukur bisa belajar politik langsung dari ayah,” ujar Dede. Dede kecil sudah terbiasa melihat dan mendengar langsung pembahasan terkait politik, dikarenakan rekan satu partai sang ayah yang sering berkumpul dan berbincang perihal politik di kediamannya.

Semakin dewasa, ia semakin tertarik dengan dunia politik. Meskipun tidak terlibat langsung di dalam partai saat SMA dan kuliah, ia sudah menjadi simpatisan. Barulah pada tahun 2013, ia resmi bergabung sebagai anggota PPP dan mendapat jabatan sebagai biro dakwah. Saat ini, ia menjabat sebagai wakil ketua badan pemenangan pemilu (Bapilu) untuk wilayah kota Pangkalpinang.

Pria lulusan S1 Universitas Cairo Mesir ini mengatakan bahwa ia memilih jalur politik karena ada banyak hal yang bisa dilakukan. Ia mengakui bahwa politik hari ini dapat memberikan banyak peran, baik pribadi, keluarga, maupun lingkungan masyarakat. Ia menegaskan bahwa politik bukanlah tujuan, melainkan jalan untuk mencapai tujuan tersebut.

Dede juga memiliki cita-cita jauh dalam dunia pendidikan dan memiliki misi dalam dunia dakwah yang selama ini ia geluti. Ia percaya bahwa pendidikan, dakwah, dan sosial tidak bisa dilepaskan dari politik. Jika saat ini ia berada di dunia politik, ia tetap berada di dunia yang ia cintai, bahkan meluaskan lingkungan tersebut.

Keyakinan dan Strategi dalam Kampanye

Pada saat melakukan kampanye, Dede mengatakan bahwa ia adalah salah satu caleg yang kesulitan dalam menerangkan strategi kampanyenya. Namun, ia memiliki keyakinan bahwa semua sudah diatur oleh Allah SWT. Langkah pertama yang ia lakukan adalah mengetuk pintu langit dengan cara berdoa kepada Allah SWT, ia meminta doa semua orang, baik yang mendukungnya atau tidak.

Ia juga menganggap bahwa masyarakat sudah cerdas dan mampu menilai siapa dirinya di lingkungannya. Ia menggunakan istilah, "Barang siapa yang menanam maka ia akan menuai yang ia tanam."

Tekadnya untuk menjadi seorang wakil rakyat semakin kuat ketika ia berdiskusi dengan orang tua dan istrinya tentang keinginannya untuk maju sebagai calon wakil rakyat. “Karena ibu dan istri saya paling tahu siapa saya, akhirnya mereka menyetujui, tanpa pikir panjang, tanpa perduli omongan orang, saya maju,” jelas Dede.

0 Komentar