Pandemi dan pembatasan social skala besar membuat keseharianku cukup banyak mengalami perubahan. Yang sehari-harinya pergi pulang ngampus dan kumpul bareng teman-teman kini berganti menjadi rutinitas mengikuti online class dan webinar sebagai bagian dari penempuhan mata kuliah.
Beberapa saat yang lalu, Aku mendapat sebuah tugas kuliah
untuk mereview sebuah film documenter. Awalnya kukira bakal menjadi sebuah film
documenter yang monoton dan tidak seru. Namun seteah menyelesaikan beberapa
episode dari total video documenter yang diterbitkan, eh ternyata film nya
cukup seru dan penuh dengan edukasi yang cukup mengguncang bagiku.
Film documenter yang dimaksud berjudul The Social Dilemma. Film
ini adalah film documenter original besutan raksasa media Netflix. Tema besar
dari film documenter yang satu ini adalah betapa seramnya eksitensi media
social.
Dokumenter ini disutradarai oleh Jeff Orlowski, yang juga
merupakan menggarap film dokumenter populer, Chasing Ice dan Chasing Coral.
Secara garis besar, film ini berisi pandangan dari para mantan pegawai dan
eksekutif perusahaan raksasa teknologi dan media sosia. Seperti Facebook,
Google, YouTube, Twitter, Instagram, hingga Pinterest. Di era digital saat ini,
The Social Dilemma menjadi relevan bagi masyarakat.
Dokumenter ini juga memberi sebuah gambaran tentang betapa
"menyeramkannya" media sosial yang sudah melekat dengan kehidupan
manusia. Film ini menceritakan bahwa semua aktivitas yang kita lakukan di
internet (media sosial) diawasi, direkam, dan diukur oleh sistem yang telah
dirancang sedemikian rupa. Aktivitas yang dimaksud seperti ketika kita sedang
melihat sebuah konten, berapa lama kita melihatnya, konten seperti apa yang
sering kita sukai, komentar yang kita bagikan, dan lainnya.
Dalam film documenter ini, dijelaskan dan divisualkan betapa
social media yang awalnya dibuat sebagai media komunikasi berubah dan
berkembang begitu pesat hingga ke tahapan yang belum pernah terbayangkan
sebelumnya. Bahkan oleh mereka yang merupakan pendiri sekaligus perancang dari
social media tersebut.
Dengan pembawaan alur campuran berupa narasi dan visual. Film
documenter ini menyuguhkan banyak data dan temuan yang cukup mengguncangkan. Sebuah
film yang cukup berhasil membuatku berpikir ulang dan memikirkan kebiasaanku
setiap hari scrolling dan mengcek timeline social media.
Isu tentang privasi, kebebasan berbicara dan berpendapat,
menjadi anonymous dan isu-isu lain tentang social media dibungkus ringkas dalam
film documenter yang 1 ini. Selain tentang tema yang cukup mendalam dan sangat
amat relevan dengan realita yang terjadi dewasa ini. Aku juga turut melampirkan
beberapa alasan kenapa The Social Dilemma sangat Aku rekomendasikan untuk Kalian
tonton, berikut beberapa alasan lainnya ;
Skor dan Penilaian yang Bagus
Situs review film Rotten Tomatoes yang terkenal karena
review dan penilaian mereka yang cukup ketat memberi skor 86 persen untuk versi
kritikus dan juga versi penonton. Sementara IMDb memberi skor 7,9/10 dari
22.730 penilai. Sebuah skor yang cukup bagus untuk sebuah film documenter. Tentu
dengan penilain yang bagus dari beberapa situs review ini menunjukkan betapa
begusnya konten yang dibawa oleh The Social Dilemma
Narsumber yang Berpengalaman
Ada banyak narasumber yang terlibat dan memberikan
keterangan di film dokumenter ini. Menariknya, para narasumber ini kebanyakan
mantan pegawai perusahaan seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan lainnya.
Hal ini memperkuat argumen mereka dalam membedah sistem yang berjalan di
perusahaannya. Kebanyakan keterangan yang mereka bagikan merupakan pengalaman
selama mereka bekerja di perusahaan sebelumnya.
Dengan adanya banyak narasumber yang ikut dalam film documenter ini, hal ini membuat The Social Dilemma menjadi kaya akan info dan mempunyai pembahasan yang mendalam. Dengan tema dan narasumber yang membuat kontennya menjadi cukup berat, pengemasan dalam bentuk documenter membuat pesan-pesan dalam film ini dapat tersampaikan dengan mudah dan tidak terpaksa.
Relevan dengan Keadaan Sosial Saat Ini
Di era digital ini, mayoritas orang memiliki akses terhadap
internet, termasuk untuk sosial media. Hal ini semakin membuat The Social
Dilemma menjadi semakin relevan untuk tontonan kita saat ini. Isu-isu yang
hangat belakangan ini berhasil dibawakan dengan cukup baik dalam film documenter
yang satu ini.
Dokumenter Pemenang Banyak Pengharagaan
Dalam ajang Boulder International Film Festival tahun 2020,
The Social Dilemma berhasil menyabet penghargaan dalam kategori Impact Film
Award. Sementara dalam ajang CPH:DOX di tahun yang sama, dokumenter ini
mendapat penghargaan dalam kategori F:ACT Award - Honorable Mention. Deretan
penghargaan yang berhasil ditorehkan oleh film documenter ini semakin
mengukuhkan betapa sangat relevan dan baiknya pengemasan dan pesan yang
dibawakan oleh The Social Dilemma
__
0 Komentar