PROBOLINGGO - Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menggelar Workshop Penulisan Artikel di Media Massa Nasional dan Internasional di Aula Wisma Dosen. Acara ini dibuka oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya, H.A. Suyuti, yang menekankan pentingnya penguatan literasi, terutama di kalangan akademisi.
Dalam sambutannya, Suyuti menyoroti kemajuan teknologi yang pesat sebagai tantangan yang harus dihadapi dengan literasi yang kuat.
"Sekarang ini teknologi sudah sangat maju. Tapi ini juga jadi ancaman sekaligus tantangan bagi kita. AI sudah berkembang pesat sekali. Orang menulis mudah sekali, tinggal masukkan prompt dan jadi artikel. Tapi kalau tidak dibarengi dengan literasi yang kuat, kondisi itu justru bisa membahayakan. Orang bisa jadi kehilangan daya kritisnya terhadap teks," ujar Suyuti.
Workshop penulisan artikel ini merupakan hasil kerja sama antara UNUJA dan PWI Probolinggo Raya, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan menulis dosen agar dapat menghasilkan karya berbasis kultur akademik yang dapat diterima secara luas oleh publik. Narasumber utama dalam kegiatan tersebut adalah Abdul Manan, Redaktur Tempo, yang berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam dunia jurnalisme. Selain itu, materi tentang kepenulisan juga disampaikan oleh Ahmad Sahidah, Ph.D., kolumnis di sejumlah media massa nasional dan dosen di UNUJA.
Achmad Fawaid, Kepala Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) UNUJA, menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan akademisi UNUJA dalam bidang kepenulisan, serta meningkatkan kontribusi institusi bagi masyarakat luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Kita (UNUJA) punya target capaian luaran berupa karya dosen yang terpublikasi dalam bentuk tulisan di berbagai media massa, nasional maupun internasional. Itu penting untuk dicapai, agar dinamika ilmiah dan akademik di dalam kampus dapat dirasakan juga oleh masyarakat," kata Fawaid.
Sesi pertama workshop dipandu oleh Abdul Manan, yang memberikan wawasan mendalam tentang penulisan artikel populer. Ia menekankan pentingnya memahami audiens dan menyesuaikan gaya penulisan dengan kebutuhan mereka. Abdul Manan juga membagikan tips praktis, seperti cara memulai artikel dengan menarik, mengembangkan argumen yang kuat, dan menutup tulisan dengan kesan yang mendalam.
Sesi berikutnya diisi oleh Ahmad Sahidah, yang memiliki perspektif unik dalam menulis artikel populer. Ia menjelaskan bagaimana menulis pengenalan yang menarik perhatian pembaca, menyusun pembahasan yang logis dan informatif, serta menutup artikel dengan kesimpulan yang kuat. Ahmad Sahidah juga menekankan pentingnya orisinalitas dan keberanian dalam menyampaikan opini. Ia mendorong para peserta untuk tidak takut mengekspresikan pandangan mereka, bahkan jika itu berbeda dari arus utama.
Melalui workshop ini, diharapkan dosen-dosen UNUJA dapat mengembangkan skill menulisnya sehingga dapat berkontribusi lebih dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi UNUJA sebagai institusi pendidikan yang aktif berpartisipasi dalam pembangunan literasi nasional. Dengan demikian, UNUJA berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memberdayakan sivitas akademiknya, serta turut andil dalam membangun literasi di era digital ini. (*)
"Sekarang ini teknologi sudah sangat maju. Tapi ini juga jadi ancaman sekaligus tantangan bagi kita. AI sudah berkembang pesat sekali. Orang menulis mudah sekali, tinggal masukkan prompt dan jadi artikel. Tapi kalau tidak dibarengi dengan literasi yang kuat, kondisi itu justru bisa membahayakan. Orang bisa jadi kehilangan daya kritisnya terhadap teks," ujar Suyuti.
Workshop penulisan artikel ini merupakan hasil kerja sama antara UNUJA dan PWI Probolinggo Raya, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan menulis dosen agar dapat menghasilkan karya berbasis kultur akademik yang dapat diterima secara luas oleh publik. Narasumber utama dalam kegiatan tersebut adalah Abdul Manan, Redaktur Tempo, yang berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam dunia jurnalisme. Selain itu, materi tentang kepenulisan juga disampaikan oleh Ahmad Sahidah, Ph.D., kolumnis di sejumlah media massa nasional dan dosen di UNUJA.
Achmad Fawaid, Kepala Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) UNUJA, menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan akademisi UNUJA dalam bidang kepenulisan, serta meningkatkan kontribusi institusi bagi masyarakat luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Kita (UNUJA) punya target capaian luaran berupa karya dosen yang terpublikasi dalam bentuk tulisan di berbagai media massa, nasional maupun internasional. Itu penting untuk dicapai, agar dinamika ilmiah dan akademik di dalam kampus dapat dirasakan juga oleh masyarakat," kata Fawaid.
Sesi pertama workshop dipandu oleh Abdul Manan, yang memberikan wawasan mendalam tentang penulisan artikel populer. Ia menekankan pentingnya memahami audiens dan menyesuaikan gaya penulisan dengan kebutuhan mereka. Abdul Manan juga membagikan tips praktis, seperti cara memulai artikel dengan menarik, mengembangkan argumen yang kuat, dan menutup tulisan dengan kesan yang mendalam.
Sesi berikutnya diisi oleh Ahmad Sahidah, yang memiliki perspektif unik dalam menulis artikel populer. Ia menjelaskan bagaimana menulis pengenalan yang menarik perhatian pembaca, menyusun pembahasan yang logis dan informatif, serta menutup artikel dengan kesimpulan yang kuat. Ahmad Sahidah juga menekankan pentingnya orisinalitas dan keberanian dalam menyampaikan opini. Ia mendorong para peserta untuk tidak takut mengekspresikan pandangan mereka, bahkan jika itu berbeda dari arus utama.
Melalui workshop ini, diharapkan dosen-dosen UNUJA dapat mengembangkan skill menulisnya sehingga dapat berkontribusi lebih dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi UNUJA sebagai institusi pendidikan yang aktif berpartisipasi dalam pembangunan literasi nasional. Dengan demikian, UNUJA berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memberdayakan sivitas akademiknya, serta turut andil dalam membangun literasi di era digital ini. (*)
0 Komentar