SITUBONDO, 7 September 2024 – Dalam upaya mendukung pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya, Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Timur bekerja sama dengan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) Situbondo-Bondowoso mengadakan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan bagi Purna PMI di Situbondo. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari Purna PMI dan anggota keluarganya, dengan tujuan memberikan bekal skill yang dapat dimanfaatkan untuk memulai usaha setelah kembali dari luar negeri.
Pelatihan ini berlangsung selama empat hari, mulai Selasa (3/9/2024) hingga Jumat (6/9/2024), di Gedung 2 Universitas Abdurrahman Salech (UNARS) Situbondo, Panarukan. Materi utama yang diberikan adalah pengolahan produk ikan, salah satu potensi lokal Situbondo yang sangat menjanjikan, serta pelatihan terkait pengurusan legalitas usaha untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar pasar dan peraturan yang berlaku.
Holil, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Situbondo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada panitia serta para peserta yang dengan antusias mengikuti kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya pelatihan pemberdayaan ini sebagai sarana bagi para Purna PMI untuk memanfaatkan pengalaman dan dukungan finansial yang diperoleh selama bekerja di luar negeri.
Pelatihan ini diharapkan dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan berwirausaha, sehingga ketika kembali ke Indonesia, mereka tidak hanya bergantung pada pekerjaan migran tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha mandiri.
“Kegiatan pemberdayaan ini sangat penting karena dapat membantu Purna PMI dan keluarga untuk belajar keterampilan baru, terutama di bidang kewirausahaan. Dengan bekal ini, mereka tidak akan bingung ketika kembali ke tanah air, melainkan bisa memanfaatkan potensi lokal seperti hasil laut Situbondo untuk membuka usaha yang produktif,” ujar Holil dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa pengolahan produk ikan dipilih sebagai fokus pelatihan karena hasil laut merupakan salah satu kekayaan alam Situbondo yang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Dengan keterampilan pengolahan dan pengetahuan tentang legalitas, Purna PMI dan keluarganya diharapkan dapat menciptakan produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar.
Selama pelatihan, peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung bagaimana mengolah ikan menjadi produk olahan yang siap jual, seperti ikan asin, abon ikan, hingga produk beku. Selain itu, mereka juga diajarkan mengenai cara mengurus izin usaha serta sertifikasi produk, yang menjadi salah satu aspek penting dalam dunia kewirausahaan saat ini.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, peserta bisa mendapatkan keterampilan yang berguna untuk kehidupan mereka selanjutnya. Tidak hanya mengolah produk, tetapi juga memahami pentingnya legalitas dan standar kualitas agar produk mereka bisa bersaing di pasaran,” imbuh Holil.
Para peserta pelatihan menyambut baik kegiatan ini dan merasa mendapatkan banyak ilmu baru yang bermanfaat. Mereka juga optimis bahwa keterampilan yang didapatkan bisa menjadi bekal untuk memulai usaha di sektor pengolahan hasil laut, memanfaatkan potensi lokal Situbondo yang kaya akan sumber daya laut.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, BP3MI Jawa Timur dan Kawan PMI Situbondo berharap Purna PMI dan keluarganya mampu memanfaatkan keterampilan baru tersebut untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui kewirausahaan. Pelatihan semacam ini diharapkan dapat terus dilaksanakan di masa depan sebagai bagian dari upaya memberdayakan mantan pekerja migran yang kembali ke daerah asal. (*)
“Kegiatan pemberdayaan ini sangat penting karena dapat membantu Purna PMI dan keluarga untuk belajar keterampilan baru, terutama di bidang kewirausahaan. Dengan bekal ini, mereka tidak akan bingung ketika kembali ke tanah air, melainkan bisa memanfaatkan potensi lokal seperti hasil laut Situbondo untuk membuka usaha yang produktif,” ujar Holil dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa pengolahan produk ikan dipilih sebagai fokus pelatihan karena hasil laut merupakan salah satu kekayaan alam Situbondo yang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Dengan keterampilan pengolahan dan pengetahuan tentang legalitas, Purna PMI dan keluarganya diharapkan dapat menciptakan produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar.
Selama pelatihan, peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung bagaimana mengolah ikan menjadi produk olahan yang siap jual, seperti ikan asin, abon ikan, hingga produk beku. Selain itu, mereka juga diajarkan mengenai cara mengurus izin usaha serta sertifikasi produk, yang menjadi salah satu aspek penting dalam dunia kewirausahaan saat ini.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, peserta bisa mendapatkan keterampilan yang berguna untuk kehidupan mereka selanjutnya. Tidak hanya mengolah produk, tetapi juga memahami pentingnya legalitas dan standar kualitas agar produk mereka bisa bersaing di pasaran,” imbuh Holil.
Para peserta pelatihan menyambut baik kegiatan ini dan merasa mendapatkan banyak ilmu baru yang bermanfaat. Mereka juga optimis bahwa keterampilan yang didapatkan bisa menjadi bekal untuk memulai usaha di sektor pengolahan hasil laut, memanfaatkan potensi lokal Situbondo yang kaya akan sumber daya laut.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, BP3MI Jawa Timur dan Kawan PMI Situbondo berharap Purna PMI dan keluarganya mampu memanfaatkan keterampilan baru tersebut untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui kewirausahaan. Pelatihan semacam ini diharapkan dapat terus dilaksanakan di masa depan sebagai bagian dari upaya memberdayakan mantan pekerja migran yang kembali ke daerah asal. (*)
0 Komentar