SITUBONDO, GUBUKINSPIRASI.com – Sebanyak 34.050 kilogram beras dari dua mitra penggilingan resmi masuk ke Gudang Bulog Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, pada Selasa (11/6/2025). Untuk memastikan distribusi berjalan aman dan lancar, pengawalan ketat dilakukan oleh Babinsa dari Koramil 0823/06 Kendit, Serda Antok.
Kegiatan pengamanan dan pemantauan ini merupakan bagian dari upaya TNI Angkatan Darat dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, sekaligus memastikan distribusi logistik pangan strategis tetap sesuai prosedur. Kehadiran Babinsa dalam proses distribusi beras menjadi bukti konkret keterlibatan aktif TNI di tengah masyarakat.
“Pengawalan seperti ini kami lakukan untuk memastikan tidak ada penyimpangan dan seluruh proses berjalan tertib, aman, dan transparan,” ujar Serda Antok kepada media.
Distribusi Beras dari Dua Mitra Resmi
Beras yang masuk ke gudang Bulog kali ini berasal dari dua mitra penyedia, yakni:
- UD Putra Harapan sebanyak 8.900 kilogram
- CV Berkat 52 sebanyak 25.150 kilogram
Total 34,05 ton beras tersebut merupakan hasil dari penggilingan yang telah melewati proses seleksi kualitas sesuai standar Bulog. Pengiriman dilakukan dengan armada logistik yang mendapat pengawalan ketat sejak keluar dari tempat penggilingan hingga sampai ke gudang penyimpanan.
Proses bongkar muat juga dipantau langsung oleh petugas gudang dan Babinsa guna memastikan akurasi data dan keamanan barang.
Kegiatan pengamanan distribusi logistik pangan oleh TNI bukanlah hal baru. Melalui jajaran Kodim 0823/Situbondo, Babinsa di berbagai kecamatan rutin melakukan pemantauan proses distribusi bantuan pangan pemerintah dan pengadaan beras untuk cadangan nasional. Langkah ini sejalan dengan komitmen TNI AD dalam mendukung ketahanan pangan, stabilitas harga, dan pengendalian inflasi daerah.
Komandan Koramil 0823/06 Kendit, Kapten Inf Sudarso, dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa Babinsa di wilayah binaan memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam berbagai aspek pembinaan, termasuk dalam sektor pangan.
“Kami ingin memastikan distribusi pangan di daerah berjalan sesuai harapan. Ketika kebutuhan pangan aman, maka kestabilan sosial juga akan lebih mudah terjaga,” jelasnya.
Keberadaan TNI dalam proses pengawasan distribusi pangan diapresiasi masyarakat dan para pelaku usaha penggilingan beras. Para mitra penyedia merasa lebih nyaman dan percaya diri karena proses distribusi terlindungi dari risiko penyimpangan, keterlambatan, maupun gangguan keamanan.
Sugeng, salah satu sopir pengangkut beras dari CV Berkat 52, mengaku senang dengan pendampingan dari Babinsa.
“Kami merasa lebih aman karena dikawal dari awal sampai ke gudang. Prosesnya juga lebih cepat dan lancar,” ujarnya.
Kegiatan pengawalan distribusi beras oleh Babinsa Serda Antok mencerminkan peran strategis aparat teritorial dalam menjaga stabilitas di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Tidak hanya dalam konteks keamanan, TNI juga menjadi garda terdepan dalam menjaga ketersediaan pangan, terutama di masa-masa krisis global dan fluktuasi ekonomi.
Dengan sinergi lintas sektor seperti ini, diharapkan distribusi logistik pangan nasional akan terus terjaga dengan baik dan dapat menjangkau masyarakat hingga ke pelosok daerah. (*)
0 Komentar