Probolinggo, Gubuk Inspirasi – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sukses menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) sekaligus peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, pada 24-25 Januari 2025. Dengan tema “Menguatkan Sinergi Memantapkan Bhakti untuk Negeri”, acara ini bertujuan menyusun langkah strategis guna memperkokoh peran NU di masyarakat.
Acara dua hari ini dihadiri sejumlah tokoh penting, mulai dari pimpinan NU tingkat wilayah dan nasional hingga pejabat pemerintahan. Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz, menekankan bahwa Rakerwil adalah momen penting untuk memperkuat sinergi antarstruktur organisasi dalam menjalankan visi dan misi NU.
Rangkaian acara dimulai pada Jumat pagi dengan registrasi peserta, diikuti dengan Shalat Jumat berjamaah. Setelah istirahat dan hiburan Islami dari santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, acara inti dibuka pukul 13.30 WIB. Pembukaan ditandai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Subhanul Wathon, yang dipandu oleh dirijen Universitas Nurul Jadid (Unuja).
KH Abdul Hamid Wahid, pimpinan Ponpes Nurul Jadid, dalam sambutannya sebagai tuan rumah menyampaikan apresiasi kepada PWNU Jawa Timur atas kepercayaan menjadikan pesantrennya sebagai lokasi peringatan Harlah NU dan Rakerwil. “Ini adalah kehormatan besar bagi kami. Semoga sinergi ini menjadi langkah nyata untuk terus berkhidmat bagi umat dan bangsa,” ujarnya.
Sambutan berikutnya diberikan oleh Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz, yang menyoroti pentingnya kolaborasi antar pengurus NU dalam merealisasikan program kerja di tingkat wilayah hingga nasional. Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, turut hadir dan mengapresiasi kontribusi NU dalam pembangunan masyarakat Jawa Timur.
Momentum yang sangat dinantikan peserta adalah arahan dari Ketua Umum PBNU, KH Zulfa Mustafa, serta taujihat dari Rois ‘Am PBNU, KH Anwar Iskandar. Acara pembukaan ditutup dengan doa oleh KH Anwar Manshur.
Sidang Pleno dan Komisi Strategis
Rapat Kerja Wilayah dimulai pada Jumat malam pukul 19.00 WIB, dengan sidang pleno yang dipimpin oleh KH H. M. Faqih. Sidang ini membahas pengarahan dari Rais Syuriyah, Ketua Tanfidziyah, dan Steering Committee (SC), serta menetapkan tata tertib sebagai dasar pelaksanaan diskusi.
Rakerwil juga membentuk beberapa komisi yang berperan merumuskan rekomendasi dan program kerja, yaitu:
- Komisi Taswirul Afkar, yang fokus pada gerakan pemikiran untuk memperkuat ideologi keagamaan dan kebangsaan.
- Komisi Nahdlatul Tujjar, yang bertugas merancang program pemberdayaan ekonomi berbasis umat.
- Komisi Nahdlatul Wathon, yang menyoroti isu-isu kebangsaan dan penguatan sinergi nasional.
Setiap komisi memberikan masukan strategis yang akan menjadi dasar program kerja PWNU Jawa Timur di tahun mendatang. Rangkaian sidang pleno hari pertama selesai pukul 23.00 WIB, ditutup dengan doa dan sambutan penutup.
Hari Kedua: Refleksi dan Rekreasi
Pada Sabtu, 25 Januari 2025, acara dilanjutkan dengan sarapan bersama di pagi hari. Setelahnya, peserta diberikan waktu untuk rekreasi atau kembali ke daerah masing-masing. Suasana hangat penuh kebersamaan di Pondok Pesantren Nurul Jadid mencerminkan semangat Harlah NU yang mengedepankan harmoni dan persatuan.
Harapan dari Rakerwil
Seperti dikutip dari NU Online Jatim, Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz, berharap Rakerwil ini dapat menghasilkan rekomendasi dan program kerja yang bermanfaat bagi umat dan bangsa. “Penting bagi kita untuk menjaga sinergi dan konsistensi dalam mengawal visi besar NU untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Adhy Karyono, Penjabat Gubernur Jawa Timur, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus bersinergi dengan NU dalam mengatasi tantangan sosial dan ekonomi di Jawa Timur.
Rangkaian peringatan Harlah ke-102 NU dan Rakerwil PWNU Jawa Timur di Pondok Pesantren Nurul Jadid diharapkan dapat memperkokoh sinergi antar pengurus NU, menciptakan program-program strategis, serta memberikan dampak positif yang nyata bagi umat dan bangsa. (*)
0 Komentar