Babinsa Arjasa Kawal Distribusi 44 Ton Beras ke Gudang Bulog, Jaga Ketahanan Pangan Situbondo

SITUBONDO – Upaya menjaga ketahanan pangan terus dilakukan oleh jajaran TNI di tingkat desa dan kecamatan. Salah satunya ditunjukkan oleh Babinsa Koramil 0823/10 Arjasa, Sertu Yasid, yang melakukan pendampingan sekaligus monitoring terhadap pemasokan beras ke Gudang Bulog Arjasa, Kabupaten Situbondo, pada Senin, 5 Mei 2025.

Dalam kegiatan tersebut, Sertu Yasid memantau langsung proses distribusi beras yang masuk ke gudang. Tercatat, sebanyak 44.500 kilogram beras diterima dari dua pemasok utama, yaitu UD. Sinar Tani yang menyuplai 4.000 kilogram dan HGL sebanyak 40.500 kilogram. Dengan tambahan pasokan ini, total stok beras di Gudang Bulog Arjasa kini mencapai 2.111.800 kilogram.

Menurut Sertu Yasid, kehadiran Babinsa dalam pengawasan distribusi pangan merupakan bentuk dukungan TNI terhadap program pemerintah pusat dalam menjamin ketersediaan dan kestabilan bahan pokok, terutama beras, di daerah.

"Kami hadir untuk memastikan bahwa seluruh proses pendistribusian logistik, khususnya beras, berlangsung aman dan tertib. Ini adalah bentuk nyata sinergi antara TNI dan instansi terkait dalam mendukung ketahanan pangan nasional," ungkapnya saat ditemui di lokasi kegiatan.

Pendampingan ini juga menjadi bagian dari peran Babinsa yang tidak hanya terfokus pada tugas pertahanan dan keamanan, tetapi juga pada sektor sosial dan kemasyarakatan, termasuk ketahanan pangan. Dengan pengawasan langsung di lapangan, diharapkan distribusi beras dapat berlangsung secara transparan dan tepat sasaran, terutama dalam menghadapi dinamika pasokan pangan yang bisa terjadi sewaktu-waktu akibat cuaca atau kondisi ekonomi.

Langkah proaktif dari jajaran Koramil ini disambut baik oleh pihak Bulog dan masyarakat setempat, mengingat pentingnya keberadaan stok beras yang cukup dan stabil, terlebih di tengah situasi yang menuntut ketahanan pangan nasional tetap terjaga.

Kegiatan seperti ini juga mencerminkan bagaimana sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan pelaku distribusi dapat memperkuat ketahanan pangan mulai dari tingkat bawah. Dengan sistem monitoring yang ketat dan keterlibatan aktif aparat teritorial, potensi kelangkaan atau penyalahgunaan distribusi beras dapat dicegah lebih dini.

Kegiatan pengawasan distribusi beras oleh Babinsa ini diharapkan menjadi contoh sinergi positif yang terus dilakukan secara konsisten, agar masyarakat Situbondo, khususnya wilayah Arjasa, dapat terus merasakan keamanan dan ketersediaan bahan pangan pokok secara merata. (*)

0 Komentar