Kolaborasi Cegah Stunting di Situbondo: TNI Aktif Dukung Rembuk Stunting Kecamatan Banyuputih 2025

SITUBONDO – Upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Situbondo terus digencarkan. Salah satu langkah konkret terlihat dalam pelaksanaan kegiatan Rembuk Stunting Kecamatan Banyuputih Tahun 2025 yang digelar pada Jumat (20/6/2025) di Pendopo Kecamatan Banyuputih.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak lintas sektor, termasuk perwakilan dari Koramil 0823/08 Banyuputih yang diwakili oleh Batuud Pelda Hairul Milla. Kehadiran TNI dalam kegiatan ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap program nasional penanggulangan stunting, khususnya di wilayah Kecamatan Banyuputih.

Plt Camat Banyuputih, Erwan Dharmawan, S.Kep., dalam sambutannya menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas nasional yang harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Ia mengajak semua pihak, baik dari unsur pemerintah, tokoh masyarakat, hingga lembaga lintas sektor, untuk bersinergi mengatasi persoalan gizi kronis yang masih menjadi tantangan di berbagai desa.

“Penurunan angka stunting bukan hanya urusan dinas kesehatan, tapi tanggung jawab bersama. Dari sektor kesehatan, pendidikan, pemerintahan desa, hingga aparat kewilayahan seperti TNI dan Polri harus berjalan seiring,” ungkapnya.

Selain dari Koramil, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kapolsek Banyuputih AKP H. Hasan Bisri, SH, perwakilan Kantor Urusan Agama (KUA), para kepala desa dan Ketua Tim Penggerak PKK se-Kecamatan Banyuputih, petugas Keluarga Berencana (KB), perwakilan Puskesmas Wonorejo dan Banyuputih, serta Tenaga Pendamping Profesional (TPP).

Rangkaian acara dalam Rembuk Stunting ini mencakup pemaparan rencana kerja lintas sektor, evaluasi capaian program stunting tahun sebelumnya, serta penyampaian materi dari KUA dan tenaga kesehatan. Salah satu fokus utama diskusi adalah pentingnya intervensi gizi spesifik dan sensitif, termasuk peran keluarga dan edukasi sejak dini dalam pola asuh anak.

Pelda Hairul Milla menegaskan bahwa TNI, melalui peran Babinsa dan aparat teritorial lainnya, siap mendukung penuh pelaksanaan program penanggulangan stunting. “Kami akan terus bersinergi dengan pihak desa, puskesmas, dan unsur pemerintah lainnya untuk memastikan program ini berjalan efektif di lapangan,” ujarnya.

Dengan keterlibatan semua pihak, diharapkan program penurunan stunting tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi benar-benar berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya generasi masa depan.

Kegiatan berjalan dengan lancar, tertib, dan penuh semangat kolaboratif dari seluruh peserta yang hadir. Rembuk Stunting ini juga menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci dalam mengatasi persoalan stunting secara menyeluruh dan berkelanjutan. (*)

0 Komentar